Mohon tunggu...
Titin Lutfiyah
Titin Lutfiyah Mohon Tunggu... Penulis - Berjelajah dunia melalui bacaan dan tulisan

Anak pertama dari 2 bersaudara yang lahir di bulan pahlawan sehari sebelum hari peringatan pahlawan. Jangan tanya kesukaan, karena saking banyaknya yang disuka. Nggak suka dengan hewan melata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pandangan Sisi Gelap

27 September 2020   10:02 Diperbarui: 27 September 2020   10:15 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mata telanjang itu menangkap kegelisahan
para sukma di tengah keramaian.
Wacana tuk diam di rumah hantarkan putus asa
pun penyiksaan sementara bagi mereka.

Hitungan dalam kalkulus kian meroket
musnahkan tawa-tawa yang terpotret.
Sosok berseragam putih hilir mudik sepanjang waktu
iringi berpulangnya pejuang yang tak lagi mampu.

Peluang yang ada seakan tak berlaku
di tanah subur penghuninya itu.
Sistematisasi membingungkan,
munculkan bibit baru sesuai perhitungan.

Gravitasi runtuhkan kepercayaan jiwa
Walau sudah taat,
tetapi masih bisa tiada.

Meski semesta telah menunjukkan taring,
geramannya semakin terdengar nyaring.
Namun, yang durjana masih bertopang kaki
menikmati irama dari rintihan pesisir negeri.

September 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun