Mohon tunggu...
M. Fauzan Zenrif
M. Fauzan Zenrif Mohon Tunggu... Dosen - Zenrif

Hidup Itu Belajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perjalanan SAHI jawa Timur (3)

31 Desember 2019   19:26 Diperbarui: 31 Desember 2019   19:30 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Di Malang: Bendahara Umum DPP SAHI bersama Ketua DPW SAHI Jawa Timur 

Setelah disepakati dan disetujui Gus Yahya selaku Pembina dan hasil suwan pada KH. Chamzawi, selaku Penasehat DPD SAHI Kota Malang, saya kemudian menyampaikan kesediaan saya menjadi bagian dari DPW SAHI jawa Timur. 

Dalam perjalanannya saya baru tahu bahwa DPW SAHI jawa Timur ternyata belum terbentuk, dan pasti nelum dapat SK. Akan tetapi, pergerakan untuk pembentukan DPD tampaknya terus dilakukan untuk percepatan. Beberapa yang sudah terbentuk DPD, terutama Malang Raya, Kota dan Kabupaten Malang lalu Kota Batu. 

Informasi Mas Fauzi
Informasi Mas Fauzi

Sebelum memperoleh SK DPD, Mas Fauzi memberikan informasi bahwa Bendahara Umum DPP SAHI sedang melakukan muhibah pada beberapa Kyai di Kota dan Kabupaten Malang. Mas Fauzi kemudian mengusulkan agar diadakan pertemuan kecil untuk mempertemukan calon Pengurua DPD SAHI Malang Raya dengan Bendahara Umum.  (baca cerita saya dalam: "Silatur Rahim SAHI" https://www.kompasiana.com/zenrif/5dbc3292097f361d1f1c6fa3/silatur-rahim-sahi)

Setelah pertemuan selesai, saya menemukan ada emas terpendam dalam SAHI. Jika mampu menggalinya dengan baik, lalu mengolahnya dengan benar,  tidak emnutup kemungkinan SAHI akan mampu memberikan kontribusi bagi bangsa, khususnya dalam upaya mensejahterakan masyarakat terpadu dengan usaha menjaga kembaruran haji. 

Ada beberapa orang yang bertanya mengapa SAHI bergerak dalam Progfam yang tidak berkaitan langsung dengan haji dan umroh, ekonomi misalnya. Saya yang belum paham banyak tentang SAHI menxoba membedikan penjelasan bahwa gerakan ekonomi kalangan haji Indonesia merupakan potensi yang belum memperoleh perhatian intensif dari organisasi sosial yang sudah ada. 

Hal lain yang mendorong munculnha ekonomi menengah baru, khususnya dari jalangan haji dan umroh, bisa menjsdi sebuah kekuatan pergerakan ekonomi komunitas muslim untuk berkontribusi pada pembangunan ekonomi bangsa yang terintegrasikan dengan kekuatan spritual. 

Hal lain lagi, haji dan umroh, diakui atau tidak, turut berkontribusi terhadap peredaran dan distribusi dalan gerakan ekonomi Indonesia. Bukankah tak mungkin ada haji dan umroh kecuali ari kalangan pemilik modal? Setidaknya, mereka yang mengelola haji dan umroh, berikut mereka yang pergi haji dan umroh, secara ekonomis, dari kalangan mereka yang memiliki kelebihan materi. 

Secara ekonomis, haji dan umroh, memiliki nilai ekonomis. Dari sisi biaya yang digulirkan dalam kegiagan haji dan umroh juga tidak kecil, begitu juga input  barang dan jasa yang diakibatkan haji dan umroh juga besar. 

Itulah sebabnya, kata saya agak ngarang dikit, agar tetap rasional, SAHI mau tidak mau, harus bergerak dalam bidang pengembangan ekonomi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun