Mohon tunggu...
M. Fauzan Zenrif
M. Fauzan Zenrif Mohon Tunggu... Dosen - Zenrif

Hidup Itu Belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

De Jaring

9 November 2019   07:54 Diperbarui: 9 November 2019   09:31 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jaring merupakan barang yang sudah di kenalbdi masyarakat sejak lama. Jaring digunakan untuk keperluan banyak hal bagi masyarakat Indoensia. Jaring juga digunakan untuk mencari ikan oleh oara nelayan. Jadi, jaring barang yang sudah sangat terkenal dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Tapi,  jaring yang paling banyak didiskusikan oleh kalangan akademisi, politisi, dan wartawan, ialah jaring berwarna hitam, selebar sekitar 20 meter, yang digunakan menutupi Kali Sentiong, terletak di belakang Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.(https://megapolitan.kompas.com/read/2018/07/19/18482281). Sekalipun hanya bertahan empat bulan, dengan beaya Rp 580.833.000, kemudian waring tersebut dicopot pada November 2018 (http://kom.ps/AFzSO1), tetapi jaring hitam itu sudah pernah menutupi wajah buruk Ibu Kota. Bangsa ini harus bersyukur pada waring hitam yang mampu menjaga bangsanya, sedang masyarakatnya saja tidak bisa menjaganya.

"Berterima kasih pada jaring ini penting," kata Pak Tani yang menanam padi di belakang rumah Mas Yunus.

Jaring itu, menurut Pak Tani, sudah berjasa pada hasil panen. Jaring sudah menyelamatkan bulir padi dari burung-burung. 

"Tapi kan tidak dari tikus, Pak." Tanyaku. Tentu, yang saya maksud bukan tikus yang poli. 

"Ya Tidak ...  Tapi, tikus juga tidak masuk, jika jaring digunakan menutup sampai bawah." katanya menjelaskan. 

Tali: Bukan Jaring
Tali: Bukan Jaring

"Penggunaan jaring untuk menghalau burung, di daerah Malang, Blitar, dan Tuluangagung, baru-baru ini saja digunakan." katanya lagi, "Entah di beberapa daerah lain."

"Dulu orang masih menggunakan tali yang dikasih plastik atau kain yang diikat bergelantungan di atas padi. Seperti itu." katanya sambil menunjukkan sawah di sebelah Timur rumah Mas Yunus. 

Memang jaring sering digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk banyak keperluan. Prof. Amin Abdullah, UIN Jogja, sempat menjaring ilmu dengan menggunakan Jaring Laba-laba. Bahkan, Bang Ebiet G. Ade pernah Menjaring Matahari. Kamu juga pernah gagal menjaring cinta. hehehe... 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun