Mohon tunggu...
Zen Muttaqin
Zen Muttaqin Mohon Tunggu... wiraswasta -

AKU BUKAN APA-APA DAN BUKAN SIAPA-SIAPA. HANYA INSAN YANG TERAMANAHKAN, YANG INGIN MENGHIDUPKAN MATINYA KEHIDUPAN MELALUI TULISAN-TULISAN SEDERHANA.HASIL DARI UNGKAPAN PERASAAN DAN HATI SERTA PIKIRAN. YANG KADANG TERLINTAS DAN MENGUSIK KESADARAN. SEMOGA BERMANFAAT.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

PSSI atau MENPORA, Pilih Mana?

17 Oktober 2015   10:23 Diperbarui: 17 Oktober 2015   11:15 1499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

  sumberfoto,www.tritontv.com

 

Sudah menjadi wacana umum dan tersebar dikalangan masyarakat, Perseteruan PSSI lawan MENPORA telah menghasilkan Opini dikalangan masyarakat, Kalau yang benar Menpora maka PSSI tidak ada, kondisi mati hidup kedua lembaga itu telah mengotori pikiran dimasyarakat Indonesia.

Yang lebih luas lagi perseteruan berkembang kemudian terjadi pengelompokan, kelompok PSSI merapat kepada FIFA melawan Menpora, sementara Menpora adalah kepanjangan tangan Presiden Jokowi. Rakyat  sendiri terheran dengan posisi PSSI yang demikian.

Itulah Persepsi didalam masyarakat yang mendudukkan PSSI berlawanan dan berseberangan dengan Menpora, melawan kehendak masyarakat untuk memperbaiki keadaan tata kelola sepakbola yang telah gagal menghasilkan Prestasi dan prestige bagi masyarakat.

Kenapa menjadi demikian, tentu ada sebab musababnya, hasil yang ada adalah melalui proses interaksi antara PSSI Menpora dan FIFA, entah prosesnya terpengaruh oleh apa, namun yang jelas situasi dan kondisi berlawanan terhadap Menpora, adalah posisi yang sangat merugikan bagi mereka, Proses interaksi inilah yang garu skita fahami, dan telusuri, kenapa menjadi demikian.

Manusia hidup karena diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa, bersama dengan alam dan lingkungannya, sebagai makhluk yang mulia,manusia juga dibekali dengan alat peralatan untuk bisa bertahan serta mempertahankan diri tetap ada, tetap eksis didalam kehidupan, Survive manusia adalah mesin utama penggerak peradaban manusia.

Didalam rangka memproses alam dan sekitarnya untuk kepentingan diri nya agar senantiasa survive dengan menghasilkan peradaban baru disetiap zamannya, maka manusi amemiliki bekal yang sudah embended didalam diri manusia,yaitu alat untuk memperoleh data disekitarnya, lima panca indera itulah yang menjadi alat terdepan manusia untuk membangun interaksi dengan alam sekitarnya.

Setiap orang mempunyai pendapat atau pandangan yang berbeda dalam melihat suatu hal (obyek) yang sama. Perbedaan pandangan ini akan dapat ditindak lanjuti dengan perilaku atau tindakan yang berbeda pula. Pandangan itu disebut sebagai persepsi. Persepsi seseorang akan menentukan bagaimana ia akan memandang dunia.

Wagner dan Hollenbeck (1995:136) mengemukakan pendapatnya bahwa: “We human beings have five senses through which we experience the world around us; sight, hearing, touch, smell and taste. Perception is the process by which individuals select, organize, store and interpret the information gathered from these senses”.  artnyai bahwa kita manusia memiliki lima indera dimana lewat indera-indera tersebut kita bisa mengalami dunia yang ada disekitar kita; yaitu lewat indera penglihatan, pendengaran, perasa, penciuman dan pengecap. Persepsi merupakan proses dimana seseorang memilih, mengelola, menyimpan dan menginterpretasikan informasi yang dikumpulkan dari indera-indera tersebut..Pendapat Robbins (2003:160) lebih terrinci, yang mendefinisikan persepsi sebagai suatu proses yang ditempuh individu-individu untuk mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera mereka agar memberi makna kepada lingkungan mereka. .faktor yang mempengaruhi persepsi menurut Robbins adalah pelaku persepsi, obyek atau target yang dipersepsikan dan situasi. Karakter pribadi yang mempengaruhi persepsi adalah sikap, motif, kepentingan atau minat, pengalaman masa lalu dan pengharapan (ekspektasi). Obyeknya orang, benda atau peristiwa.
.
Kesadaran atas lingkungan sekitar kita tidaklah sama diantara satu dan lainnya, tergantung persepsi masing masing. Kepentingan kita merupakan faktor terpenting dalam mempersepsikan suatu peristiwa atau keadaan. Demi memenuhi ekpektasi dirinya, maka kecenderungan individu memilih dan memilah data dan membuang yang lainnya. .Dari sebegitu banyak data yang masuk, sehingga tidak mungkin untuk memprosesnya semua. Otak membawa data-data itu melewati suatu perceptual filter yang akan menahan beberapa bagian (selective attention) dan membuang yang lainnya..Perceptual selectivity adalah proses dimana seseorang menyaring dan memilih berbagai dat adan informasi, inilah yang membedakan satu dan yang. Kecenderungan banyak Orang akan fokus kepada hal hal yang memenuhi kebutuhan mereka dan konsisten dengan sikap, nilai dan personaliti mereka..Persepsi manusia inilah yang memberikan begitu banyak ragam informasi yang bertebaran di masyarakat, yang kemudian menjadi pemahaman bersama sebagai persepsi sosial masyarakat, merupakan persepsi yang terbangun dari banguinan komunikasi diantara manusia dengan persepsi masing masing..Keragaman informasi yang tersebar dengan begitu banyak data jelas merupakan faktor pembeda diantara pendapat dan persepsi masyarakat, dengan cara komunikatif dan dialogue yang efektif, maka Masyarakat akan mengambil kesimpulan persepsi mana yang menjadi persepsi sosial yang kemudian menjadi opini didalam kehidupan masyartakat..Opini yang tersimpulkan oleh masyarakat inilah yang kemudian menjadi dasar untuk menciptakan dan mengenginering kehidupan sosialnya untuk melangkah dan berubah menuju kehiduoan yang lebih sempurna sebagai masyrakat..Tidak ada salahnya untuk melempar pendapat dan persepsi individu sebagai sumbangan kepada pembentukan opini sosial masyarakat, perbedaan tentu akan ada dan memiliki potensi terjadi perbedaan yang tajam diantara persepsi masyarakat itu,namun semua itu hanyalah proses untuk menghasilkan satu persepsi sosial masyarakat yang akan menjadi dasar melakukan perubahan untuk maju kedepan menghindari keterpurukan, menyelamatkan kehidupan menjadi lebih baik..Siapapun bisa,namun harus siap melakukan penyesuaian dan perubahan, tidak serta merta menganggap persepsi nya adlaah yang harus diikuti oleh seua pihak, harus siap menghadapi kenyataan bahw apersepsi kita memang salah dan tidak diterima masyarakat banyak,tercampak kan bahkan kadang memperoleh cemoohan dan pembulian.. Wajar setiap karya pasti ada kontroversi didalamnya, sangat rentan menjadi bulan bulanan poerhatian dan penilaian masyarakat, justru tanggapan yang begitu banyak adalah apresiasi terhadap persepsi kita, yang tentu belum seluruhny amengandung kebenaran,tinggal melengkapi saja agar data dan informasi yang akurat benar benar menghasilkan persepsi sosial masyarakat yang akurat..Oleh karena itulah, daya kritis kita harus ada didalam kerangka persepsi pribadi, dan kesadaran atas kenaifan data dan informasi yangterbatas, sehingga kesadaran itulah yang membangun rasa saling menghormati dan saling berdialogue secarta terbuka dan fairness. kesetaraan diantara warga adalah kunci utama terjadinya dialogue yang membangun kehidupan menjadi sempurna.. Kesetaraan dan kedudukan sama diantara warga menjadi issue utama ketika membangun persepsi sosial kemasyarakatan, yang akan menjadi dasar utama berpijak untuk melangkah kedepan menyambut kehidupan baru yang lebih baik dari yang sebelumnya, agar terbangun kehidupan yang lebih baik menciptakan peradaban baru..Kepentingan pribadi dan golongan serta kelompok diatas kepentingan bersama, merupakan musuh utama terjadinya jalinan kehidupan yang harmonis tenteram sejahtera yang mensejahterakan kehidupan masyarakat, merupakan karakter perusak dari kebersamaan dan persaudaraan diantara warga..Karakter yang diperlukan hanyalah rasa ikhlas dan lego legowo, menyerahkan persepsi pribadi yang sempit kepada persepsi sosial masyarakat, ikut serta membangun dunia baru dan kehidupa yang baik dimasa yang akan datang..Hanya Orang orang bodoh yang tertinggal saja, Orang yang akan tetap mempertahankan diri didalam persepsinya sendiri, hidup sendiri dalam sungkup kehidupannya yang sempit, merajut harapan membangun kehidupan fatamorgana yang sebenarnya tidak ada..Mari kita sumbangkan persepsi kita masing masing dmei semakin terwujudnya satu persepsi sosial kemasyarakatan yang konsisten kita ikuti.. Merdeka ! Merdeka ! Merdeka !.Jakarta 17 Oktober 2015.Zen Muttaqin     

 

 

 

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun