Mohon tunggu...
Zen Muttaqin
Zen Muttaqin Mohon Tunggu... wiraswasta -

AKU BUKAN APA-APA DAN BUKAN SIAPA-SIAPA. HANYA INSAN YANG TERAMANAHKAN, YANG INGIN MENGHIDUPKAN MATINYA KEHIDUPAN MELALUI TULISAN-TULISAN SEDERHANA.HASIL DARI UNGKAPAN PERASAAN DAN HATI SERTA PIKIRAN. YANG KADANG TERLINTAS DAN MENGUSIK KESADARAN. SEMOGA BERMANFAAT.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

"Boaz, di Timur Bercahaya "

13 April 2012   19:14 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:38 1312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13343956091005882641

.

Saudara saudaraku sebangsa dan setanah air, ketahuilah, bahwa disini pulau jawa disini pulau sumatra , betapa indahnya kota kota, gemerlapan lampu lampu, jalan lebar dan mulus, gedung2 tinggi tegar bediri, pabrik pabrik sibuk berproduksi, mesin mesin menderu tak pernah henti memberi kenikmatan dan kesejahteraan , tersebar menebar di seluruh Indonesia.

Sekolahan sekolahan berdiri dengan Guru keren dan Murid murid yang gembira menuntut ilmu, demi membangun bangsanya yang tersebar menebar di seluruh Nusantara.

Semua ada dan serba ada, semua berkumpul mengais kerja dan kesempatan meraih mimpi dan harapan, disini di pulau Jawa dan pulau Sumatra, telah ludes lahan , hampir sudah tak ada lagi ruang buat pohon2 dan tanaman terpepet tertahan tumbuh oleh gedung2 dan geliat kegiatan manusia. Seluruh warga yang berasal dari seluruh Nusantara berbondong bondong menuju Jawa dan Sumatra.

Ketahuilah saudara saudaraku, telah habis masa dan tempat, telah habis cadangan yang tersisa. sudah tak tercecer sedikitpun ruang untuk mencari hidup dan kehidupan yang layak. Disini di Pulau Jawa di Pulau Sumatra, adalah habitat masa lalu

Kini hanya sisa dan yang tersisa dari kehidupan yang dahulu. hanya tinggal remah remah yang tercecer tertinggal hanyalah sepah yang telah terhisap sari madu dan sir surganya. Disini kehidupan terhenti tak lagi memberi kehidupan yang layak tuk di huni tak layak menjadi habitat untuk mempertahankan manusia tetap ada dan lestari.

Sungguh sudah berakhir Pulau Jawa dan Pulau Sumatra, sudah tak mampu lagi menjadi tumpuan harapan masyarakatnya, menjadi tempat yang layak bagi kehidupan dan berkembang dan berkarya.

Cobalah tebarkan mata luaskan pandangan hingga menyentuh cakrawala, di sana ditimur harapan kita, bercahaya menjanjikan kehidupan yang tenteram, menjanjikan ruang dan tempat yang layak untuk kehidupan. disana masa depan kita, membangun meraih cita cita menjadi bangsa yang berdaulat, mermartabat, sama sederajad dengan bangsa lain di bumi.

Saudaraku, ya di Irian harapan kita tertumpu, menyelamatkan keberadaan Bangsa kita tetap ada dan lestari, disana Mutiara Mutiara Hitam membutuhkan kita, bersama meraih kesejahteraan dan mewujudkan cita cita menjadi Bangsa yang terjamin ada selalu ada di sepanjang jaman.

Benar kata Bung Karno, Irian masa depan kita tertumpu, menjadi lokomotip Bangsa Indonesia untuk menjadi Bangsa Mumpuni, disegani dan dihargai oleh Bangsa lain di bumi. Disana di Irian Indonesia berjaya, menjadi sumber pangan manusia seluruh Dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun