Mohon tunggu...
Zel Via nika
Zel Via nika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fkm-unmuha

Fakultas kesehatan masyarakat universitas Muhammadiyah aceh

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Program Penanggulangan Stunting

7 April 2022   23:46 Diperbarui: 7 April 2022   23:57 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Permasalahan stunting bukan hal yang asing lagi bagi kita, ya tentu nya kita masyarakat Indonesia. Hampir di setiap daerah semua mengalami kasus ini. Kejadian balita pendek atau biasa disebut dengan stunting merupakan salah satu masalah gizi yang dialami oleh balita di dunia saat ini.

Indonesia masuk dalam daftar negara dengan status gizi buruk versi Whorld Health Organization (WHO). Pada tahun 2019 angka stunting di Indonesia sebesar 27, 6%. Angka tersebut diperkirakan mengalami peningkatan di tahun 2020 seiring dengan melonjaknya angka kemiskinan di Indonesia. Laporan UNICEF 2021 menyebutkan bahwa diestimasikan saat ini terdapat 31,8 persen anak stunting di Indonesia.

Masalah stunting merupakan suatu isu penting dalam dunia kesehatan khusus nya pada anak-anak yang menjadi perhatian besar.  Di negara kita saat ini di Indonesia kasus stanting ini masih tinggi. 

Masalah stunting di Indonesia adalah ancaman yang serius yang memerlukan penanganan yang tepat, tentunya kasus ini harus segera di tangani agar semua program yang telah ditetapkan oleh pemerintah maupun Kemenkes sesuai dengan target yang di inginkan dan dapat mengalami penurunan. 

Dalam upaya penanganan stunting di Indonesia, pemerintah sudah menargetkan program penurunan stunting yaitu mengharapkan stunting turun menjadi 14% pada tahun 2024 mendatang, dan tentunya target ini merupakan sebuah tantangan besar bagi kita semua rakyat Indonesia.

 Mengapa dikatakan tantangan besar ? Ya karna target 14 persen sangat ambisius dalam waktu yang singkat ini,sementara  kasus stunting ini angkanya masih tinggi di Indonesia. Maka perlu kerja sama antara pemerintah dengan seluruh masyarakat agar semua program yang ingin di laksanakan bisa di capai. 

 Sebagai warga Indonesia yang saat  ini kita ketahui  bahwa kasus stanting ini masih tinggi di negara kita,  sebaiknya kita bisa memaksimalkan dan mengetahui apa penyebab ini semua terjadi. Bahkan sering kita menemukan pertanyaan-pertanyaan dari masyarakat bahwa "mengapa angka stunting di Indonesia itu tinggi?" 

Nah, tanpa kita sadari peningkatan kasus stunting ini terjadi karena kurangnya pengetahuan atau pola perilaku masyarakat yang rendah. Kemudian bisa kita lihat bahwa kasus stunting yang banyak terjadi itu di daerah yang dengan ekonomi berpendapatan rendah. 

Banyak ditemukan di daerah yang miskin. Kondisi ekonomi sangat berpengaruh pada asupan nutrisi yang didapatkan. Karena ketika ekonomi keluarga baik maka asupan nutrisi pola makan juga akan teratur dengan baik. 

Penyebab tingginya angka stunting di Indonesia sebagian disebabkan karena ketika ibu dalam masa kehamilan, bayi sudah dalam kondisi kekurangan nutrisi, Kurangnya asupan gizi ibu di saat masa kehamilan, kemudian setelah lahir ibu juga tidak bisa memberikan asupan gizi yang seimbang atau bisa dikatakan 'dibesarkan dengan ketidak cukupan gizi atau kekurangan zat gizi'. 

Stunting disebabkan karena kurangnya nutrisi pada bayi dalam waktu lama semasa kehamilan ibu, kemudian setelah lahir kurangnya ASI, dan mungkin mengalami penyakit kronis yang menyebabkan masalah penyerapan nutrisi dari makanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun