Mohon tunggu...
Zehra
Zehra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pencari Ilmu 🔎📚🖊

Fethetmeden önce asla pes etme 🌻

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Telat Merespon Apakah Itu Masalah?

29 September 2021   17:58 Diperbarui: 29 September 2021   18:02 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalian pernah gak sih ngerasain atau melihat seseorang telat dalam merespon? 

Pasti di antara kita sering merasakan ini kan, saya juga kadang merasakan nya. Tapi tahukah kamu bahwa awal mula terbentuknya dari usia dini. Kita pasti pernah melihat anak-anak yang pandai merespon dan telat merespon terhadap sesuatu hal. ini dikarenakan dukungan dan dari orang tua yang extra telah mendampingi Buah Hati. Anak yang merespon dengan baik adalah bukti bahwa anak mendapat perlakuan dan pendampingan dari orang tuanya.

 Menanggapi respon ini adalah suatu bawahanmu atau fitrahnya seseorang dalam menjalani kehidupan bersosial. Jika respon anak itu baik dengan orang-orang di sekitarnya akan mempermudah dia menjalani kehidupan sosial. Karena tanpa Respon yang baik seseorang akan susah diterima atau tidak mudah bergaul dengan orang lain dan sulit untuk memahami orang lain. 

Anak yang dapat merespon dengan baik adalah anak yang dalam perkembangan terus didampingi orang tuanya, sifat anak adalah mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi sehingga akan muncul pertanyaan dari pertanyaan dari anak. Anak yang sering bertanya dan mendapatkan respon dari orang tua dengan cepat akan mempermudah anak menjalani kehidupan anak dari kecil sampai dewasa. 

Pada usia 4 sampai 6 tahun anak sudah mengalami tahap tempramen. Temperamen sendiri artinya respon seseorang terhadap sesuatu yang bersifat individu atau sosial. 

Interaksi antara orang tua dan anak adalah kunci dari perkembangan perkembangan anak, jika interaksi orang tua dan anak baik maka tempramen pada anak akan berkembang dengan baik. Temperamen anak menentukan bagaimana anak bereaksi terhadap masalah yang sedang dihadapi. Mengetahui temperamen anak sangat penting untuk berinteraksi dengan anak. Kesalahpahaman terhadap temperamen anak bisa menyebabkan mengkritik atau menghukum anak untuk perilaku yang merupakan ekspresi dari temperamen anak. 

Orang tua diharapkan lebih memahami temperamen anak dan memberikan perlakuan yang membantu memperbaiki temperamen anak yang sulit menjadi lebih mudah dengan mengasuh dan memperhatikan anaknya serta menciptakan lingkungan yang mendukung temperamen anak menjadi mudah. 

Interaksi antara anak dan orang tua harus selalu baik, karena jika interaksi si kedua pihak tidak baik akan memberikan dampak buruk kepada anak. Orang tua yang terus mendampingi anak harus selalu melakukan hal-hal yang baik karena anak adalah makhluk yang mudah meniru. Temperamen anak adalah cerminan dari orang tuanya jika orang tuanya sedang mengalami masalah yang menyebabkan orang tua terus-terusan melakukan kekerasan pada anak, jika anak sudah melihat orang tuanya yang tidak baik maka terciptalah anak yang kurang yang baik juga. 

Tidak sedikit dari kita orang tua yang membiarkan anak berkembang tanpa pengawasan kita, malah kita sebagai orang tua sudah tidak mengawasi bahkan memarahi anak ini yang dapat menyebabkan perkembangan temperamen anak gagal. Misalnya ketika dalam keluarga sedang memiliki masalah anak adalah tempat pelampiasan orang tua, sering memarahinya bahkan Tidak segan untuk melakukan kekerasan pada anak. 

Ketika anak sudah terbiasa dengan tempramen yang salah maka akan memberikan dampak negatif kepadanya ketika dia mengalami masa remaja tanpa adanya bimbingan dari orang tua sifat anak akan melawan bahkan melakukan kekerasan seperti yang dilakukan, hal ini akan memberikan dampak kepada orang-orang disekitarnya pula ketika dia tidak mampu mengendalikan emosionalnya maka dia akan melakukan kekerasan kepada orang lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun