Mohon tunggu...
Zehra
Zehra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pencari Ilmu 🔎📚🖊

Fethetmeden önce asla pes etme 🌻

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apakah Emosional Hanya Marah?

22 September 2021   17:39 Diperbarui: 22 September 2021   17:44 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Hari ini aku sedang bermain dengan rara tapi tiba-tiba rio datang mengganggu kami bermain aku langsung memarahinya "Hey rio bisakah kamu tidak mengganggu kami" kataku dengan ekspresi marah dan membawa rara dari tempat itu dan pergi meninggalkan rio. Mungkin sebagian orang mengira bahwa emosi hanyalah dengan marah tapi kita harus tau bahwa emosional itu memilkik banyak macam seperti: marah, sedih, bahagia, jijik, takut, terkejut, sakit. Munculnya emosional karena ada hal yang sedang mempengaruhi diri seseorang misalnya ketika ia marah, kita marah pasti ada sebabnya sepeerti kita terganggu dengan hal yang tidak menyenangkan, seperti kita mendengar musik dari orang lain dengan volume full kita akan terganggu dengan sound tersebut tidak mungkin kita tidak marah bukan, maka dari itu emosional muncul karena kita merasakan ketidak nyamanan terhadap sesuatu. "Jangan bereaksi emosional karena keritikan, analisis sendiri apakah itu benar. Jika memang benar perbaiki diri, jika salah kembalilh pada urusan yang anda lakukan." [Norman Vicent Peale] Pada suatu ketika barang kita rusak atau hewan peliharaan kita mati, apa apa yang akan kamu rasakan? Pasti kamu akan bersedih bukan perasaan sayang yang kamu miliki kepada barang atau hewan tersebut adalah bukti bahwa emosional sedihmu sedang berlanjut. Kamu akan sedih dengan kehilangannya barang atau hewan tersebut sehingga kamu meneteskan air mata, atau jika kamu sedang menonton sebuah drama atau video yang menyentuh perasaanmu. Kamu menangis melihat video tersebut yang misalnya isi sebuah video tersebut tentang orangtua yang berjuang di masa pandemi demi bertahan hidup dengan keluarganya. Hal ini menandakan bahwa perasaanmu berperan sehingga muncunlah emosional sedihmu. Suatu hari kamu mendapatkan barang yang sangat kamu impikan dari orangtuamu, mereka memberikan hadiah tersebut untukmu kamu bahagia mendapatkan barang yang kamu impikan tersebut sehingga emosional muncul disini, emosionalmu sangat bagus disini sampai kamu merasakan dunia sangat baik menghadirkan orang-orang baik di sekitamu, maka perasaan berperan disini yang menghasilkan emosional bahagiamu muncul. Tak bosan-bosannya kamu akan berterimakasih terus menerus di sini dan selalu bersyukur dengan apa yang telah Allah hadirkan. Ketika kamu sedang berjalan-jalan dengan teman atau keluargamu kamu melihat ada banyak sampah di tempat yang kamu kunjungi, karena orang yang tidak bertanggung jawab membuang sampah mereka dengan sesuka hati mereka. Melihat pemandangan ini kamu merasa jijik karena kamu adalah orang yang bersih, hal ini di sebabkan oleh kebiasaan dan penanaman perasaan kebersihan dalam dirimu ketika melihat sampah yang dibuang sembaragan kamu merasa jijik dan buru-buru ingin meninggalkan tempat tersebut. 

Dengan melihat sampah yang berserakan maka ekspresi wajahmu akan berubah dengan emosional yang jijik. Kamu adalah orang yang tidak menyukai film horor karena jika menonton film tersebut banyangan hantu pada film tersebut terus terbayang di fikiranmu, perasaan hantu yang terus mengikutimu itu menghasilkan emosional takutmu muncul, kamu akan terus mewaspadai disekitarmu apakah makhluk dalam film tersebut berada di sampingmu. 

Perasaan was-was akan selalu ada dalam dirimu. Ketika kamu sedang berjalan terus melewati suatu yang menabjukkan menurutmu, emosional apa yang muncul? Apakah marah, sedih,tskut, jijik, sakit atau yang lain. Tentu saja emosional terkejutmu muncul di sini, kamu melihat hal yang menabjukkan yang belum pernah kamu ketahuai dan ekspresimu akan mencserminkan emosional terkejutmu datang. 

Emosional ini datang pada siapa saja, anak-anak sangat memperlihatkan emosionalnya, karena di fase inilah anak mulai mengenal emosionalnya. Anak yang mengalami emosional terkejut sangat menggemaskan mereka akan memasang wajah polos mereka untuk memberitahu orang di sekitarnya tentang emosional yang ia alami. 

Kamu tidak mungkin tidak pernah merasakan sakit bukan? ketika kamu sedang memotong bawang di dapur tanpa sengajapisau telah mengenai jarimu sehingga menyebabkan jarimu berdarah sontak emosionalmu muncul untuk memberitahu bahwa luka itu sakit tanpa memberitahui terlebih dahulu bahwa kamu sedang terluka. 

Masih banyak diantara kita yang salah memahami arti emosional, diantara kita masih mengira bahsa emosional hanya marah, padahal emosional itu sangat banyak jenisnya. Dan pembangunan emosional ini sangat penting di mulai dari masa anak-anak, tanpa dimulai pada fase ini pada usia dewasa anak tidak akan mampu mengontrol emosionalnya, dia akan susah bergaul dengan orang lain bahkan akan menghalanginya dalam bersosialisasi baik itu di rumah maupun di sekolah. 

Orangtua bertanggung jawab membangun karakter emosional anak, orangtua harus menyempatkan waktu untuk bicara dengan anak tentang perasaannya, tanpa meremehkan mereka. Orantua harus mengajarkan kepada anak bagaimana untuk tetap terkontrol, berimpati bagaimana mengambil persfektif dan penalaran moral. 

Pada pola asuh otoriter ditandai dengan rendahnya tingkat kehangatan dan tingkat kontrol tinggi dan cenderung memberikan pelajaran melalui hukuman, anak akan menjadi sulit mengembangkan di interlisasi benar dan salah. Mereka cenderung lebih agresif, menjadi menantang dan melanggar disiplin bahkan dalam hal persahabatan sehingga sulit mendapatkkan teman. 

Orangtua sebaiknya memberikan kehangatan, menjaga emosional, bersikap sopan dan mengawasi tapi tidak mengekang. Maka dari itu mulailah membangun dari yang paling awal sebelum masa terlambat itu datang yang akan susah untuk di rubah jika sudah terbiasa denga pendidikan yang salah, anak akan susah di kasih tau dan akan menjadi ke pribadian yang salah. 

Semoga para pembaca bisa memberikan masukan mengenai kekurangan pemaparan materi ringkas saya ini. 

Terimakasih sudah membaca. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun