Mohon tunggu...
Fauzia Noorchaliza Fadly Tantu
Fauzia Noorchaliza Fadly Tantu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sedang bertumbuh

Berjejak, tak berjasad

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Pencurian Besar di Abad yang Pesat Berkembang

25 Oktober 2019   22:57 Diperbarui: 26 Oktober 2019   22:02 645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya pernah mendapatkan buku bajakan milik teman yang selain kertasnya mudah sobek, kertas tersebut adalah kertas buram yang biasa dipakai untuk coretan berhitung ujian matematika dan fisika di sekolah. 

Lucu sekali, bukan? Maka dari segi kualitas ini pun buku bajakan tidak pantas berada dalam jejeran buku koleksi.

Soal anti membeli buku bajakan, alasan utama saya adalah menghargai. Membeli buku asli dari pihak terpercaya adalah bentuk menghargai penulis dalam berkarya dan berkontribusi dalam sumbangsih ide yang terbentuk dalam sebuah buku karyanya.

Dalam buku itu bukan hanya karya tulis sang penulis saja yang dihargai. Ada editor, desain cover, dan banyak orang yang berperan dibalik terbitnya sebuah buku. Bukan hanya penulis seorang saja. Jadi, buku-buku yang hadir di sekitar kita adalah bentuk kerjasama paling indah yang ada di muka bumi.

Ada banyak penulis yang menggantungkan seluruh hidupnya pada menulis, hanya mengandalkan hasil royalti yang tidak seberapa jika bukunya tidak laku di pasar legal, dan beredar luas di pasar ilegal, dunia perbajakan.

Ketika belum bisa membeli buku-buku impian, yang saya lakukan adalah bersabar menunggu hingga uang tabungan terkumpul. Karena bagi saya, membaca adalah proses. 

Ketika kita membaca buku, pikiran dan hati kita akan berproses, mencerna tiap kalimat, paragraf, juga pada makna-makna yang tersurat dan tersirat. 

Sehingga dalam proses kepemilikan buku, ketika tidak bisa memiliki sekarang yang saya lakukan adalah menunggu hingga saat yang tepat itu tiba. Proses memiliki hal yang kita senangi juga adalah bentuk dari berproses itu sendiri, bukan?

Saya tidak mau menyia-nyiakan satu pun bagian dari proses tersebut dengan uang seadanya, memotong waktu berproses menjadi lebih singkat lewat buku bajakan. Saya menjaga pikiran saya dari buku bajakan karena sumbernya saja tidak jelas.

Jika saya ingin membaca dengan segera, saya akan mencari teman yang memiliki buku itu lalu meminjamnya. Itu juga proses, lebih keren lagi prosesnya. 

Membaca sambil menjaga barang yang kepemilikannya milik orang lain. Ketika hal itu terjadi, kita berarti sedang memproses diri menjaga amanah dari orang yang dipinjam bukunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun