Mohon tunggu...
Zayn Al Muttaqien
Zayn Al Muttaqien Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Seorang umat biasa yang ingin menjadi MUTTAQIEN sesuai namanya, dan menjadi MUSLIM sesuai agamanya.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kenali Dulu, Mana yang Harus Dibina, Mana yang Harus Dibinasakan

9 Juni 2019   06:54 Diperbarui: 9 Juni 2019   07:10 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Oleh Zayn Al Muttaqien

Setiap malam, istriku bercerita, ia merasa tak nyaman dengan ayam tetangga. 

Berulangkali, di pagi hari, ketika hendak memberi makan ayam betina miliknya yang baru beranak, kandang sudah dipenuhi dengan ayam-ayam tetangga. Ada dua ayam tetangga yang sangat 'bandel'. Satu ayam jantan dan satu lagi ayam betina yang juga baru beranak.

"Apa yang punya ayamnya tidak peduli, ya? Lama-lama saya obrak abrik, tuh, ayam!" Istriku menggerutu. Aku hanya diam setiap kali mendengarkan kisah-kisah istriku dalam melewati hari-harinya.

Pagi ini, aku lebih dahulu bangun dari istriku. Mengendap ke dapur, mengintip sebentar situasi kandang ayam. Aku ingin tahu, apa sebenarnya yang setiap pagi terjadi di kandang ayam hingga membuat istriku tak nyaman.

"Ada apa, pak?" tanya istriku yang ternyata ikut bangun membuntutiku.

"Bapak mau usir, tuh, ayam-ayam tetangga!" jawabku tanpa menoleh. Istriku pun tak lagi banyak bertanya. Ia langsung ke kamar mandi.

Benar saja. Setelah kubuka pintu belakang, banyak ayam-ayam tetangga berseliweran di kandang ayam kami. Ada seekor jantan hitam yang tengah berdiri gagah didampingi seekor betina dengan empat anaknya yang masih kecil. Mungkin ke dua ayam ini yang selalu membuat istriku gusar.

Aku merasa tertantang. Demi membantu istriku,  tanpa pikir panjang, sebongkah tanah melayang.

Keok ...keok ...keok ... si jantan itu langsung terbang ke luar pagar. Sedangkan yang betina, ia lari pontang-panting ketakutan. Anehnya, ia tidak terbang mengikuti si jantan, tapi keok ..keok ..keok mengitari pagar bawah di areal kandang.

Mendapati celah pintu belakang yang tadi terbuka, ayam betina itu masuk dapur, tanpa mempedulikan lagi keempat anaknya yang masih kecil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun