Mohon tunggu...
Zaymahtur Maulita Rahmah
Zaymahtur Maulita Rahmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

INTJ yang suka menulis cerita random

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Pendidikan bagi Anak Bangsa

1 Desember 2022   14:20 Diperbarui: 1 Desember 2022   14:24 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada masa kini pendidikan menjadi faktor penunjang paling utama di kehidupan bermasyarakat. Hal itu berdasar pada Undang Undang NO. 2 Tahun 1985, yang berisi tujuan pendidikan yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan juga untuk mengembangkan manusia yang seutuhnya. Dapat diibaratkan dengan sebuah tanaman, jika tanaman itu tidak diberi pupuk dan disiram air, maka tanaman itu sudah dipastikan tidak akan tumbuh berkembang. Sama hal nya dengan manusia, jika tidak dibekali atau diberi pendidikan yang layak dan semestinya, pemikiran serta wawasan pun tidak akan tumbuh mengikuti perkembangan zaman.

Di era sekarang teknologi semakin canggih dan berkembang pesat. Begitupun pendidikan yang sudah menggunakan teknologi untuk menjadi media pembelajarannya. Maka dari itu pendidikan dikatakan penting guna memberikan pemahaman akan hal baru yang ada saat ini. Akan tetapi dari banyaknya pendidik merasa kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan dinilai masih kurang. Tidak jauh-jauh, di Indonesia sendiri pun masih banyak yang menyepelekan pendidikan. Sebagian bahkan berpikir walaupun seseorang tidak dibumbui pendidikan akan tetap menjadi manusia yang sukses dan punya pendirian dan prasangka-prasangka buruk lainnya.

Kurangnya kesadaran akan pendidikan juga berkhusus pada daerah terpencil dan juga pedesaan kecil. Yang dimana, disana seorang pendidikan sangat minim dijumpai. Sarana dan prasarana seperti bangunan sekolah yang tidak layak dan kurang memadai pun menjadi salah satu penyebabnya. Adapun pemikiran-pemikiran dari mereka (masyarakat desa) yang berpikir, “untuk apa menjadi orang yang berpendidikan? Jika bisa mendapatkan uang tanpa menjadi orang pintar saja sudah bisa”, ataupun “Untuk apa sekolah tinggi-tinggi? Jika akhirnya akan sulit mendapat pekerjaan.”.  Atau juga para perempuan yang paling sering di pandang sebelah mata dengan pemikiran “Untuk apa berpendidikan tinggi? Jika ujungnya pun akan menjadi ibu rumah tangga.”. Presepsi dan pemikiran seperti seperti inilah yang harus mulai dihilangkan dalam kehidupan bermasyarakat. Terdengar sepele mungkin bagi mereka, tetapi tidak dengan calon-calon pendidik di masa depan. 

Dapat dijumpai juga dengan banyaknya kasus putus sekolah di Indonesia yang bisa dikatakan tinggi. Menurut data Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek), pada tahun ajaran 2020/2021 ada sekitar 87,7 ribu anak yang putus sekolah di Indonesia. Mayoritas sebanyak 76% menyatakan bahwa penyebab utama anak putus sekolah adalah karena masalah ekonomi yang kurang memadai. Anak-anak yang putus sekolah biasanya akan memilih melanjutkan bekerja, yang bahkan ada juga yang menikah di usia yang bisa dikatakan belum mencukupi. Bagi mereka, jika sudah memiliki pegangan uang dan kebahagiaan, pendidikan sekalipun sudah tidak lagi penting dan berguna bagi mereka.

Sebagai contoh tidak lama ini ada seseorang anak yang menjadi perbincangan di internet dengan aksi penolakannya terhadap beasiswa yang diberikan oleh pemerintah. Karena aksi itulah membuat para netizen sangat geram dan berpikir kalau si anak ini tidak tau terima kasih dan bersyukur dengan rezeki yang diterimanya. Dalam pandangan nya dia takut jikalau menerima beasiswa itu akan mengecewakan pemberi itu sendiri, mengapa? karena ditakutkan akan malas-malasan saat sekolah. Dari sini kita tau alasan lain dibalik kasus putus sekolah anak-anak yaitu karena ketakutan yang tidak pasti akan pendidikannya, seperti anak tadi yang takut mengecewakan pihak pemberi beasiswa dan berkata bahwa mungkin beasiswa itu lebih baik diberikan pada orang lain yang lebih memerlukan.

Masa depan negara berada di tangan anak bangsa. Maka dari itu mulai sekarang ataupun dari kecil, anak bangsa sudah harus dibekali pendidikan. Hal itu menjadikan anak mengerti tentang pentingnya pendidikan untuk masa depannya kelak. Dengan didapatkannya pendidikan yang baik dengan mutu terjamin oleh anak bangsa bisa menjadikan bangsa kita menjadi bangsa yang maju dan terus berkembang, yang tak kalah dengan negara-negara berkembang, bahkan negara maju lainnya. Tidak menutup kemungkinan juga Pendidikan di Indonesia akan menjadi salah satu pendidikan terpandang di dunia jika anak bangsa bisa bergerak lebih lagi. Berikut alasan yang mengharuskan kita wajib paham tentang pentingnya pendidikan untuk ditempuh guna menjalani kehidupan di masa depan serta kemajuan bangsa :

1. Menjadikan kita manusia yang berwawasan luas. Dengan mempunyai tingkat pendidikan yang tinggi, kita akan mendapatkan banyak hal baru yang mungkin sebelumnya belum kita tahu, yang sedang terjadi atupun pernah terjadi. Kita semakin tau akan hal yang benar dan salah dari pemikiran yang rasional dalam memutuskan sesuatu untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang akan datang.

2. Merubah dan memperbaiki mindset tentang masa depan. Semakin mengerti kita akan pendidikan, semakin tinggi mindset yang kita punya. Salah satunya seperti pemikiran jika tidak melanjutkan pendidikan akan menjadi orang biasa-biasa saja, dengan itu mindset kita berjalan dan selalu berpikir untuk melanjutkan pendidikan untuk menjadi orang berpendidikan tinggi untuk bekal di masa depan. Tak menyepelekan sesuatu yang belum menjadi ranah kita dan tetap berpikir kalau kita pasti bisa mencapai sesuatu, yang walau gagal sekalipun pasti karena memang jalannya seperti itu. Berusaha untuk terus maju tanpa takut gagal.

3. Mampu menjadi pribadi yang berakhlak dan berbudi pekerti luhur. Pendidikan sendiri dapat membentuk akkhlak, moral, budi pekerti serta karakter peserta didik sehingga dapat mampu membedakan komentar-komentar yang dilontarkan untuk orang lain agar tidak menyakiti perasaan orang yang diberi komentar. Kita juga diberi bekal untuk tidak menghakimi seseorang tanpa mengusut dulu permasalahannya dan kita tau jikalau ada masalah tidak harus diselesaikan dengan kekerasan.

Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan menjadi suatu yang menunjukkan suatu hal yang lahir dari proses pendidikan, yang diyakini dari pendidikan anak dapat berpikir sendiri. Dengan ini, para peserta didik mampu menjadi orisinal dalam berpikir dan bertindak sesuatu. Menurutnya juga hal lain yang menjadi tolak ukur dari keberhasilan sebuah pendidikan adalah dengan kemampuan anak yang sudah mampu mengenali tantangan yang ada di depannya dan tahu bagaimana seharusnya mereka mengatasi masalah itu.

Untuk membantu mengatasi masalah ini pemerintah harus lebih ekstra lagi dalam menanganinya. Pemerintah harus lebih dari kata sadar tentang permasalahan ini guna menjadikan pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik lagi. Ini adalah sebuah kewajiban yang diaplikasikan dengan diberikannya beasiswa pada anak-anak yang berasal dari keluarga tidak mampu, agar mereka dapat bersekolah dan dapat mewujudkan cita-cita mereka. Pemerintah juga bisa melakukan sosialisasi untuk beberapa daerah yang dirasa kurang adanya pandangan tentang pendidikan, beberapa mungkin bisa dibuka kelas gratis untuk lebih jelas lagi. Ditambahnya sarana dan prasarana yang kurang memadai, dengan memberikan fasilitas yang baik, peserta didikpun akan merasa nyaman saat belajar. Jadi patut kita ketahui bersama akan pentingnya pendidikan untuk bekal di masa depan dalam memperoleh bibit bibit penerus bangsa yang hebat dan menjadi penyongsong sumber daya manusia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun