Mohon tunggu...
Zata Al Dzahabi
Zata Al Dzahabi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis, Content Creator, Podcaster

Introvert yang senang menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Abraham Lincoln Sang Pemburu Keadilan

28 Agustus 2022   22:09 Diperbarui: 28 Agustus 2022   22:24 1073
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image from:  Kompas.com


Perjalanan Menjadi Seorang Pemburu Keadilan             

Di poin sebelumnya saya telah menjelaskan tentang awal perjalanan Abraham Lincoln mencari keadilan sekaligus membalaskan dendam atas kematian Ibu-nya, tentunya kisah tersebut tidak benar terjadi karena itu hanya skenario dalam cerita fiksi. 

Namun kisah itu masih ada sedikit kesamaan dengan kisah nyata Presiden ke-16 AS ini, dimana ia mengawali karir politiknya dengan terpilih menjadi anggota Parlemen untuk wilaya Illinois pada tahun 1934. Menlansir dari Dispersip Kabupaten Kampar, Lincoln terpilih kembali pada tahun 1838 dan 1840 kemudian bertemu dengan seorang Politisi Senior bernama Stephen Douglas. 

Perlu diketahui bahwa Douglas merupakan Politisi dari Partai yang setuju dengan sistem Perbudakan, tentunya ia sudah jelas akan menjadi musuh Politik bagi Lincoln yang berambisi ingin mengapus Perbudakan. 

Di sini saya menangkap bertemu-nya Lincoln dengan Henry Sturges merupakan simbol tambahan dalam kisah nyata sebagaimana Lincoln mengawali Karir Politiknya, Lincoln muda berlatih keras agar menjadi seorang Pemburu Vampir yang hebat, di sini seolah Vampir menjadi simbol penindasan terhadap Umat Manusia sehingga Lincoln ingin membasmi mereka.

Selain itu kisah Lincoln muda masuk ke dunia Politik juga ada di Film Abraham Lincoln Vampire Hunter, film ini tetap mempertahankan konsep perjuangan Politik Abraham Lincoln dalam menumpas Perbudakan. Setelah diselamatkan oleh Henry Sturges dari Barns yang ingin mengabisi-nya saat berusaha membunuh untuk balas dendam, Lincoln memohon agar Henry mau mengajari-nya bagaimana cara membunuh Vampir. 

Awalnya Henry sempat menolak karena ia tahu bahwa Lincoln hanya ingin membalas dendam atas kematian ibu-nya, menurutnya kemampuan membunuh Vampir bukan hanya untuk memenuhi nafsu dendam pribadi, melainkan untuk melindungi kelangsungan hidup seluruh Umat Manusia. 

Setelah menerima semua komitmen dan konsekuensi yang harus diterima dalam menjadi seorang Pemburu, akhirnya Henry berkenan untuk mengajari Lincoln untuk membunuh para Vampir. Film ini secara implisit menyampaikan tentang nafsu dan ambisi manusia, dalam menggapai apa yang diinginkan terkadang manusia melakukan segala cara untuk mendapatkan apa yang ia mau.

Jadi secara sadar kita bisa memaknai sosok Abraham Lincoln ini sebagai simbol manusia yang ambisius dan rela melakukan apa saja demi meraih cita-citanya, di dalam kisah asli Lincoln juga melakukan hal yang sama dalam bentuk yang berbeda. 

Mengutip dari Kumparan.com karir Politik Lincoln berlanjut, ketika ia berhasil terpilih menjadi Anggota Parlemen Nasional (DPR) melalui Kongres di usia ke-37. Di sana Lincoln aktif menyuarakan tentang penghentian praktek Perbudakan karena menurutnya sistem yang tidak adil seperti itu, akan menimbulkan kecemburuan sosial dan konflik masyarakat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun