Mohon tunggu...
Zata Al Dzahabi
Zata Al Dzahabi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis, Content Creator, Podcaster

Introvert yang senang menulis

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Antara Mimpi dan Kenyataan, Alice in Wonderland

12 Agustus 2022   14:28 Diperbarui: 25 November 2022   10:33 1219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image from: Buzz Feed

Alih-alih menerima atau menolak lamaran Hamish, Alice hanya berkata "ini terjadi begitu cepat" (this is happen so quickly) kemudia berlari mengejar sosok kelinci putih, sebelum itu ketika dilamar oleh Hamish Alice melihat sosok kelinci putih yang berdiri menatapnya kemudian menunjukan jam saku yang cukup besar ke arah Alice. 

Dari gesture tubuh hewan ini seolah berkata kepada Alice "ayo Alice kita harus pergi, ini sudah waktunya" kemudian Alice mengejar kelinci itu sampai pada sebuah pohon yang cukup besar, Alice kemudian melihat sebuah lubang yang cukup besar di bawah pohon tersebut, karena ia melihat kelici putuh berlari ke arah lubang itu, maka Alice melihat ke dalam lubang kemudian terjatuh masuk ke dalam lubang dari situlah ia masuk ke Wonderland (Negeri Ajaib).

Sampai di situ dulu penjelasan tentang adegan-adegan filmnya sekarang saya akan memaparkan pesan-pesan filosofis yang saya tangkap dari adegan-adegan tersebut, diantaranya adalah:

  • Alice si gadis kecil yang takut akan mimpi buruk: di awal film telah dijelaskan bahwa adegan dimana Alice terbangun dari tidurnya, kemudian mencari sang ayah untuk menemaninya, ini merupakan analogi bahwa setiap manusia ketika mengalami mimpi buruk pasti merasa ketakutan karena mengira bahwa itu kenyataan. Di alam mimpi memang semuanya tampak begitu nyata, sehingga seringkali tidak sadar bahwa itu hanyalah mimpi dan satu-satunya yang menyadarkan kita adalah terbangun (awake). Sosok Charles Kingsleigh (Ayah Alice) yang menenangkan putri kecilnya saat ketakutan karena mengalami mimpi buruk, merupakan simbol orang-orang tercinta yang selalu menyadarkan dan melindungi kita dari ketakutan atau masalah dalam hidup.
  • Perjodohan dengan laki-laki yang tidak ia cintai: ini merupakan pesan terselubung dimana Lewis Caroll sang penulis, menggambarkan masyarakat pada era kolonial yang sangat kental dengan hierarki gender. Stigma dan norma masyarakat pada zaman itu mengannggap perempuan adalah makhluk Inferior (lemah), sementara laki-laki dianggap sebagai sosok Superior (kuat). Terbukti dengan meninggalnya Ayah Alice membuat aset perusahaan dagang yang selama ini ia rintis menjadi terbengkalai, sebenarnya Charles (mendiang Ayah Alice) mempunyai teman sekaligus partner bisnis yaitu Lord Ascot yang tidak lain adalah ayah dari Hamish. Jadi perjodohan antara Alice dan Hamish hanyalah untuk kepentingan bisnis keluarga mereka, karena Charles hanya memiliki anak perempuan, maka anak perempuannya harus dinikahkan dengan anak laki-laki dari partner bisnisnya agar asetnya perusahaan tetap berjalan, karena stigma masyarakat pada zaman itu menganggap bahwa perempuan tidak pantas menjadi seorang pemimpin perusahaan dan harus menikah di usia yang ditentukan.
  • Kawanan angsa terbang dan kelinci putih mengenakan jas biru: kedua hal aneh ini dilihat dan dirasakan oleh Alice sebelum ia memasuki Wonderland, ini menggambarkan paradigma antara mimpi dan kenyataan. Karena 2 hal yang saya sebutkan di atas pastinya agak aneh untuk angsa terbang mungkin tidak terlalau, karena memang ada beberapa angsa yang bisa terbang tinggi, namun bayangkan 'kelinci putih dengan jas biru dan bisa berdiri' tentunya aneh. Hal-hal yang kita anggap aneh adalah hal-hal yang sering kita temui atau alami di dunia mimpi, di sini Alice juga melambangkan manusia secara umum yang bermimpi dan bertemu makhluk-makhluk aneh. Pada bagian ini semacam isyarat bahwa hal-hal aneh yang kita jumpai dalam mimpi, suatu saat bisa saja kita temui di dunia nyata ditambah lagi 2 kejadian ini terjadi tepat beberapa saat sebelum Alice masuk ke Wonderland.
  • Sebuah Lubang di bawah pohon jalan masuk ke Wonderland: film ini lagi-lagi menyampaikan pesan tersirat secara simbolis, dengan lubang yang melambangkan jalan menuju alam mimpi. Di sini bisa juga diartikan bahwa selalu ada kaitan antara mimpi dengan kenyataan, kita seringkali merasa mimpi dan kenyataan merupakan sesuatu yang berlawanan (kontradiktif), namun tanpa kita sadari bahwa alam mimpi dengan realitas yang ada ternyata saling berkaitan sehingga bisa saja mimpi berubah menjadi kenyataan atau hal yang selama ini terasa begitu nyata ternyata hanya mimpi. Seperti yang dikatakan oleh Anna Sayce, bahwa mimpi adalah isyarat/pertanda dari semesta kepada manusia akan sesuatu yang akan terjadi dalam kehidupannya. Di film ini Alice adalah representasi manusia yang sering bermimpi, kemudian terjatuh dan masuk ke dalam dunia yang selama ini ia mimpikan.

 

Alice Masuk ke Negeri Ajaib (Wonderland)

Kelanjutan dari Alice yang terjatuh ke dalam sebuah lubang di bawah pohon yang membuatnya masuk ke Wonderland, ada banyak sekali hal-hal aneh yang diperlihatkan di sana mulai dari jam dinding dan piano yang berterbangan di sepanjang Alice terjatuh masuk ke Wonderland. 

Alice pada akhirnya mencapai dasar dari lubang tempatnya jatuh, di sana semakin banyak keanehan yang diperlihatkan. Mulai dari Alice yang awalnya terjatuh ke dalam lubang kemudian tiba-tiba ia seperti masuk ke dalam sebuah ruangan yang tidak terlalu besar, dengan meja kayu yang cukup besar di dalamnya. 

Hal aneh sekaligus membingungkan bagi saya adalah ketika Alice terjatuh ke dalam ruangan tersebut, seolah-olah ia berada di baah namun ternyata Alice entah bagaimana berada di langit-langit ruangan tersebut dengan posisi terbalik, barulah ketika angle film berputar terbalik maka Alice pun ikut jatuh. 

Bagi kalian yang sudah menonton film ini tentunya paham apa yang saya tuliskan, jujur memang sedikit sulit menerjemahkan adegan-adegan  di film ini ke dalam sebuah tulisan karena ada banyak sekali hal-hal yang tidak masuk akal dipertontonkan di sini.

Perwujudan Negeri Ajaib (Wonderland)

Pada bagian sebelumnya film ini seolah menekankan pada kita penontonnya bahwa hal-hal semua mimpi tidak akan selamanya menjadi mimpi, akan ada saatnya dimana kita menyadari bahwa yang kita anggap mimpi terjadi dalam kehidupan nyata. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun