Mohon tunggu...
Zata Al Dzahabi
Zata Al Dzahabi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis, Content Creator, Podcaster

Introvert yang senang menulis

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Antara Mimpi dan Kenyataan, Alice in Wonderland

12 Agustus 2022   14:28 Diperbarui: 25 November 2022   10:33 1219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image from: Buzz Feed

  

Mimpi vs Kenyataan       

Sejenak kita tinggalkan dulu kisah Alice sekarang saya akan membahas mengenai mimpi dan kenyataan secara teori, dalam kajian filsafat secara umum mimpi adalah sebuah ilusi yang sulit dibedakan dengan kenyataan, karena terkadang ketika kita bermimpi kita tidak menyadari bahwa itu hanya mimpi. 

Mengutip dari Rumah Filsafat dalam artikel yang ditulis oleh Reza A.A Watimena banyak orang yang sulit membedakan antara mimpi dan kenyataan, terkadang kita menganggap mimpi sebagai pertanda akan sesuatu. bahkan tidak jarang kita juga mengira mimpi adalah kenyataan, Psikolog sekaligus pencetus teori Psikoanalisis asal Jerman Sigmund Freud pernah melakukan riset mengenai tafsir mimpi (Traumdeutung). 

Coba renungkan kembali, kita menyadari bahwa kita sedang berimimpi biasanya adalah ketika kita terbangun, barulah muncul kalimat "oh ternyata itu hanya mimpi" jadi kesadaran kita-lah yang memutus mimpi dengan kata lain kesadaran membuat kita sadar akan mimpi. 

Ketika kita sedang bermimpi kita mengira itu adalah kenyataan, memori tentang mimpi juga lenyap begitu cepat kita terkadang hanya ingat sedikit dari keseluruhan mimpi yang terasa begitu panjang bahkan terkadang tidak ingat sama sekali. 

Konsep yang sudah diterima secara umum dalam ilmu Psikologi adalah mimpi merupakan proses emosional dari otak, melansir dari Merdeka.com apabila kita terbangun dari mimpi yang menakutkan atau aneh, mungkin kita akan bingung kenapa kita bisa memimpikan hal seperti itu. 

Sejak dulu sudah ada banyak tafsir dari bebrbagai ilmu yang berusaha menjelaskan makna dari setiap mimpi, bahkan dalam Agama Islam pun ada tafsir mimpi yang sudah ada sejak zaman Nabi.

Dalam kajian Psikologi ada salah satu konsep yang bernama 'Mimpi Prekognitif' merupakan mimpi yang terjadi di kehidupan nyata, beberapa saat atau periode waktu tertentu baik panjang maupun pendek setelah mimpi terjadi. 

Melansir dari Liputan 6 sebenarnya Mimpi Prekognitif sudah ada sejak zaman sebelum Masehi, salah satu karya sastra di era Yunani Kuno pernah membahas tentang Mimpi Prekognitif dalam sebuah puisi dari tahun 2150 SM. 

Istilah umumnya di masyarakat Indonesia adalah firasat, pada 350 SM seorang filsuf ternama Yunani Kuno Aristoteles membuat sebuah karya makalah yang menarik berjudul On Prophesying by Dreams. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun