Mohon tunggu...
Lyfe

Tetap Tenang Tanpa Dompet dengan Sakuku

10 Desember 2018   21:29 Diperbarui: 10 Desember 2018   21:39 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cuaca di musim pancaroba memang tidak bisa ditebak. Terasa sekali panas terik di siang hari, lalu entah bagaimana ceritanya tiba-tiba hujan deras mengguyur di sorenya. Karena tidak mengira akan turun hujan di hari itu, saya pun tidak memastikan keberadaan jas hujan di jok motor sebelum pergi ke luar rumah. Maka terjebak hujanlah akibatnya. 

Untungnya, seorang teman saya secara kebetulan membawa dua buah jas hujan di motornya. Ia pun meminjami saya salah satunya. Jadilah saya selamat sampai di rumah.

Itulah kejadian di hari sebelumnya. Saat ini, saya baru saja mengembalikan jas hujan yang saya pinjam tersebut ke rumah teman saya itu. Saya sedang dalam perjalanan pulang ke rumah. Namun, lagi-lagi saya kecolongan. Saya memang orang yang ceroboh. Sebelum pergi tadi, kenapa tidak saya periksa dulu tangki bensinnya? Sudah tahu juga indikator bensin di dasbor telah rusak. Akibatnya, saya harus menuntun motor ini melewati jalan daerah pegunungan yang naik turun untuk mencari penjual bensin eceran.

Tak disangka, baru juga lewat dua tanjakan, letihnya bukan kepalang. Saya pun berhenti sejenak untuk melepas lelah. Dalam situasi begini, kalau saya minta tolong pada salah seorang teman dekat saya, pasti dia mau nolong. Maka saya ambil handphone lalu buka WA. Yah, ternyata dia tidak online. Mau saya telpon, tidak ada pulsa. Tapi tenang saja, karena saya kan bisa isi pulsa lewat aplikasi Sakuku. Untunglah saya cek saldonya masih Rp 72.000. Begitu pulsa masuk, langsung saya hubungi kawan saya ini yang bernama Soleh.

Beberapa menit kemudian, datanglah Si Soleh dengan mengendarai motornya. "Sol, tolong beliin bensin eceran ya. Nanti kutraktir makan deh" kata saya memulai percakapan. "Yaudah, mana duitnya?" kata Soleh sambil menyodorkan telapak tangannya. "Pake duitmu dulu ya. Aku ga bawa dompet soalnya. 

Nanti aku transferin saldo Sakuku aja gimana?" kata saya. Memang sih, dompet sengaja saya tinggal karena keperluan saya hanya mengembalikan jas hujan saja tadi. Tapi saya tidak mengira akan kehabisan bensin di tengah jalan. Aduuhh... saya benar-benar perencana yang buruk.

Setelah saya transfer nominal Rp 20.000 ke akun Sakuku milik Soleh, ia segera tancap gas mencari penjual bensin eceran di pinggir jalan. Hanya lima menit berselang, ia sudah kembali dengan membawa bensin dalam botol seperti yang saya minta. Tanpa pikir panjang, langsung saja saya sambar botol bensin itu lalu menuangkannya ke tangki motor. Saya coba starter motor saya. Alangkah senangnya saya mendengar suara deru motor yang menyala kembali.

Sesuai janji saya untuk mentraktir Si Soleh makan, saya mengajak ia ke sebuah rumah makan yang melayani pembayaran dengan scan QR Kode dari aplikasi Sakuku. Kebetulan saya sendiri belum sarapan tadi pagi. Setelah duduk manis dan memesan makanan, Soleh bertanya pada saya "Eh, kamu kan ga bawa dompet. Trus nanti bayarnya gimana?". "Tenang aja.. di sini kan bisa bayar pake Sakuku. #DibikinSimpel ajalah" jawab saya. "Oo.. gitu.. Sip lah.. Kirain aku yang suruh bayar lagi" kata Soleh. "Ya kalo kamu mau ya gapapa". "Ogah.. kan kamu yang mau traktir". Obrolan kami yang tidak penting pun terus berlanjut hingga selesai makan.

Tidak mau berlama-lama, setelah menghabiskan makanan, kami pun segera beranjak menuju kasir. "Totalnya jadi Rp 38.000" kata mbak yang jaga kasir dengan ramah. Saya pun meminta QR Kode untuk pembayaran menggunakan Sakuku. Saya dekatkan handphone saya ke QR Kode yang tertera dan saya tunggu hingga scan selesai. 

Namun, alangkah terkejutnya saya ketika mendapati transaksi pembayaran yang saya lakukan tidak berhasil. Dalam kepanikan, saya coba periksa apakah ada yang salah dengan handphone saya. Kemudian keterkejutan saya berlanjut saat mengetahui sisa saldo yang kurang dari Rp 27.000. Masih dalam kepanikan, saya melihat-lihat di sekitar dan keterkejutan saya berlanjut lagi saat melihat sudah ada dua orang yang mengantri di belakang saya.

Saya coba tenangkan diri terlebih dahulu. Saya lihat kembali sisa saldo saya di aplikasi Sakuku. Siapa tahu tadi cuma salah lihat. Saya lihat secara seksama dan dalam tempo yang selambat-lambatnya, tetapi ternyata barisan angka itu tidak berubah. Kepanikan masih berlanjut. Tunggu dulu, pandangan saya mengarah ke salah satu menu di aplikasi Sakuku yang bernama Split Bill. Oh iya, saya bisa memanfaatkan ini, pikir saya. Saya pun mencoba fitur ini untuk berbagi tagihan dengan Si Soleh menggunakan saldo yang saya transfer tadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun