Mohon tunggu...
Hulubalang Raja
Hulubalang Raja Mohon Tunggu... profesional -

Salah benar itu pilihan! Abraham Samad berkata : Jika SDA minyak dan gas dikuasai 100% oleh NEGARA, hasilnya adalah Rp.200.000 Triliun

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ke Mana Arah Perkembangan Negara Bernama Indonesia?

13 Januari 2014   17:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:52 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini curhat :

Penulis sangat mencintai Negeri ini dan sangat berharap semua kebaikan dan kesejahteraan datang lagi : Indonesia yang maju, aman dan berdaulat dibawah seorang Pemimpin Negara yang kuat dibantu oleh pemimpin2 lain yang kuat. Bukan pencitraan dan rasa peduli yang dibuat-buat (selama harta, fasilitas dan kekuasaan diraih).

Para pemimpin saat ini sepertinya tidak visioner disetiap bidang terutama bidang Ekonomi makro dan mikro, Pendidikan, Kesehatan, Infrastruktur, Teknologi, Teknologi Informasi serta Industri sehingga Indonesia jauh tertinggal dari negara-negara berkembang lainnya.

Tetapi tidak juga dapat disalahkan karena Para Pemimpin terpaksa berbuat seperti itu, tidak visioner, karena permintaan atas lingkungan selama berpuluh puluh tahun berkarir didunianya masing-masing, seperti sebuah lingkaran setan yang tak putus-putus, turun temurun : mulai dari anak masuk PAUD, sekolah TK, SD, SMP, SMA, Kuliah, Bekerja, Menikah dst.

lalu adakah yang tahu kemana sebenarnya arah perkembangan Negara Indonesia dengan penduduk 250 jutanya? mau dibawa kemana Indonesia ini sementara hanya beberapa Pemimpin saja yang mau dan benar-benar tulus ingin Indonesia kearah menjadi negara maju?

Indonesia terdiri dari 34 provinsi. Dari 34 provinsi tersebut, 5 di antaranya memiliki status khusus sebagai daerah khusus atau daerah istimewa yaitu: Aceh, Jakarta, Papua, Papua Barat, dan Yogyakarta.

Dari ke-34 provinsi tersebut :


  1. 10 di Pulau Sumatera
  2. 6 di Pulau Jawa
  3. 5 di Pulau Kalimantan
  4. 6 di Pulau Sulawesi
  5. 3 di Kepulauan Nusa Tenggara,
  6. 2 di Kepulauan Maluku, dan
  7. 2 lainnya terletak di Pulau Papua

34 orang Pemimpin (Gubernur dan Wagub) dipanggil dan bertemu di ibukota Negara selama masing2 3 hari = menghabiskan waktu 102 hari saja.

Kemudian sebaliknya, mengunjungi 34 provinsi masing2 3 hari = 102 hari

Total hari kunjung mengunjungi = 204 hari

(tentu saja tampa seremoni dan birokrasi yang berbelit-belit, melainkan untuk mengetahui perkembangan daerah dan kepemimpinan Gubernurnya walaupun Indonesia sudah mengunakan OTDA)

Artinya 365 hari dalam setahun dikurang 204 hari = 161 hari lagi untuk bekerja, keluar negeri, rapat-rapat penting lainnya dengan menteri2 atau pertemuan organisasi negara2, mengunjungi kerabat yang sakit, kelahiran cucu, perkawinan anak, rapat untuk partai pengusung, dan lain-lain,,, atau mengunjungi kab/kota, kecamata, kelurahan dan RT/RW.

Mudahkan menjadi NEGARAWAN? Kenapa jadi sesulit ini di Indonesia? Sampai tidak tahu setiap permasalahn di setiap Provinsi?

memang semua dimulai dari NIAT,,,,



(Aku tak PEDULI, asalkan aku masih kaya, aman, nyaman dan banyak uang tujuh turunan, mau jadi apa Indonesia, aku tak perduli. Kamu mengeluh pun tak ada gunanya. Dan aku yakin jika kamu seperti aku, kamu pun akan diam dan tak peduli,,, )

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun