Saat seseorang patah dan kecewa diwaktu tertentu maka pada hakikat nya dia sedang membatasi diri dan hati nya sendiri. Padahal hati itu tidak ada batas dan takaran didalamnya.
Andaikan nanti kamu meminta nasihat pada orang bijak di muka bumi ini,maka tak ada satupun yang dapat menyembuhkanmu.sebab yang bias menggali dan mencabut duri di batinmu adalah dirimu sendiri sedang orang lain hanyalah supporter bagimu.Â
Tak ada satupun kesakitan yang melampaui takarannya. Dan yang tahu takaran nya hanya lah Allah,juga Allah tak pernah memberatkan makhluknya,kalau pun sekarang sedang patah (bisa jadi itu kehendak Allah untuk menghindarkan  mu dari jodoh yang salah.
Bisa jadi Allah sedang menanparmu kemarin ketika kamu mencurahkan segenap cintamu pada perempuan itu,sampai kau lupa untuk bersyukur pada yang menumbuhkan cinta, dank au berlagak seolah Allah tidak mencampuri cintamu. Dalam pelajaran fisika juga ada hokum yang mengatakan bahwa benturan menimbulkan perubahan bentuk,jadi jalur hidup untuk mendewasakanmu:Â
Dengan membenturkanmu,melalui kenyataan yang berulang kali tidak sesuai harapan."Hidup itu harus sejajar.Antara harapan dan kenyataan. Jika harapan yang kau dahulu kan melebihi kenyataan,maka terkadang kau akan terpatahkan,Dan jika kenyataan kau dahulu kan tanpa harapan,maka kau sedang dalam keputusasaan." Itulah mengapa harapan harus dibungkus dengan do'a bukan angan-angan belaka.