Mohon tunggu...
Ahmad Zarkasih
Ahmad Zarkasih Mohon Tunggu... karyawan swasta -

http://zarkasih20.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jangan Khatam-kan Al-Qur'an di Bulan Ramadhan

21 Juli 2012   01:47 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:45 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ramadhan disebut juga bulan-nya Al-qur’an; karena memang pada bulan inilah Allah swt menurunkan ayat pertama Al-qur’an kepada Nabi Muhammad saw yang juga sebagai tanda bahwa beliau telah dinagkat menjadi Rasul untuk semesta alam ini.

Selain itu juga, karena memang pada bulan ini semua orang muslim menjadi sangat begitu dekat dengan al-qur’an. Sehingga kita tidak bisa mendapati seorang muslim dibulan ramadhan ini kecuali ia sedang menggenggam mushaf Al-qur’an, baik itu dikantongi ataupun di-‘tengteng’. Itu saking giatnya mereka, sehingga mereka tidak ingin melewatkan kesempatan sedikitpun diwaktu-waktu bulan ramadhan ini kecuali ia manfaatkan dengan membaca mushaf Al-qur’an.

Dan tidak jarang, bahkan hampir semua umat Islam mengusung target khatam qur’an pada bulan suci ini. Bukan hanya sekali, tapi berkali-kali. Bahkan ada sekolompok pemuda atau remaja yang mengadakan perlombaan siapa yang paling banyak khatam-nya, dan menjadi sebuah prestise tinggi jika bisa mengatakan “ALhamdullillah saya sudah khatam 2 kali ramadhan ini”. Begitulah kira-kiranya.

Tapi semangat ini, semngat mengkhatam-kan al-qur’an dibulan ramadhan hendaknya tidak digeneralisir untuk semua orang. Bagi mereka yang memang sudah mahir dan mengerti hokum-hukum Tajwid (kaidah membaca al-qur’an) dan bisa membacanya dengan benar, ya sah-sah saja buat mereka untuk mengkhatamkan al-qur’an. Karena tidak akan menjadi masalah.

Tapi bagi mereka yang belum mahir membaca al-qur’an atau bahkan tidak mengerti hokum-hukum tajwid (sebenarnya membaca al-quran dengan tajwid itu –sesuai Ijma’ Ulama- hukumnya fardhu ‘Ain), maka program mengkhatamkan al-quran ini sungguh tidak layak dikerjakan oleh mereka.

Alqur’an itu ada 30 Juz, berarti kalau kita ingin mengkhatamkan al-qur’an pada bulan ramadhan ini, kita diharuskan untuk menghabiskan satu hari ini dengan membaca 1 juz AL-qur’an (dengan asusmsi bahwa 1 bulan ramadhan itu 30 hari). Dan satu juz Al-qur’an itu terdiri dari sepuluh lembar mushaf Madani (cetekan Arab Saudi) yang sama juga 20 halaman Mushaf. Berarti mau tidak mau, kita harus membaca 20 halaman mushaf setiap harinya.

Menurut pengalaman yang saya temui dari beberapa kawan yang memang sudah mahir membaca al-qur’an dan tentu saja mereka sangat mengerti hukum tajwid, membaca 1 juz atau 20 halaman mushaf al-qur’an itu membutuhkan waktu 60-90 menit (1 sampai 1,5 jam). Itu bagi mereka yang lancar membacanya.

Tentu bagi kawan-kawan yang belum lancer dan mungkin tidak mengerti hokum-hukum tajwid, tentunya akan membutuhkan waktu lebih lama lagi. Tapi yang terjadi dilapangan, karena memang keinginan besarnya dan sudah menjadi target ramadhan dari jauh-jauh hari, ia paksakan untuk bisa mengkhatamkan Al-qur’an dibulan suci ini, akhirnya ia membaca sesukanya, tanpa peduli dengan kaidah-kaidah hokum tajwid. Ia tergesa-gesa dan terus membaca al-quran walaupun salah, yang penting bisa memenuhi target baca satu hari satu juz bahkan lebih.

Padahal Allah telah memerintahkan dalam ayat-Nya:
“dan Bacalah Al-qur’an dengan perlahan-lahan (tartil)” (Al-Muzzammil 4)

Belum lagi mereka yang punya kesibukkan, pekerjaan yang memang memakan waktu dan tenaga. Apa mungkin mereka kuat duduk 1 jam lebih dengan bacaan yang sudah tidak bisa dimengerti lagi? Yang terjadi akhirnya mereka bukan membaca qur’an, tapi justru malah menghinakan qur’an itu sendiri kerena telah dibaca seenaknya, sesukanya, padahal ada kaidah yang HARUS diikuti. Alih-alih ingin menghargai dan mengormati al-qur’an dengan mengkhatamkannya, tapi mereka malah menghinakannya.

“loh bukankah baca qur’an itu tetap mendapat pahala walaupun tidak mengerti artinya?”. Ya benar sekali. Siapapun yang membaca al-qur’an pasti mendapat pahala walaupun ia tidak mengerti artinya atau tidak paham kaidahnya, malah mendapat 2 pahala, begitu hadits Nabi menjelaskan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun