Mohon tunggu...
zamsul bakhri
zamsul bakhri Mohon Tunggu... Auditor - Planter

Seorang planter, menghabiskan waktu bersama matahari

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menghentikan Dominasi Inggris di Eropa

17 September 2019   15:48 Diperbarui: 17 September 2019   16:06 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Liga Champions musim 2019-2020 akan segera bergulir. Saat ini mungkin ada beberapa pertanyaan besar seputar para pesertanya seperti apakah Ajax bisa mengulang aksinya seperti musim lalu? Barcelona, Atletico Madrid, PSG, Manchester City, Bayern Munich dan Juventus, bisakah mereka mewujudkan ambisinya musim ini? Atau mampukah tim-tim Inggris mendominasi dan memenangkan kembali Liga Champions musim ini?

Dominasi tim Inggris lagi?

Musim lalu, 3 dari 4 tim yang berlaga di semifinal merupakan tim asal Inggris yaitu Liverpool, Tottenham serta Manchester City. Liverpool dan Tottenham bahkan membuat derby Inggris di partai final yang akhirnya dimenangkan oleh Liverpool.

Musim ini, Liverpool dan juga Manchester City kembali difavoritkan menjadi juara di kompetisi ini. Baik Liverpool dan Manchester City sama-sama tetap mempertahankan sebagian besar pemain intinya seperti musim lalu, begitu pula dengan Tottenham, meski musim ini kembali tidak diunggulkan.

Konsistensi bisa menjadi kuncinya. Liverpool terakhir kalah di Liga Champions musim lalau saat berhadapan dengan Barcelona, namun The Reds berhasil membalikkan keadaan pada leg kedua di Anfield, sedangkan di Liga Premier sendiri, Liverpool belum terkalahkan dalam 14 laga sejak musim lalu.

City sendiri juga terlihat dalam kondisi yang sangat baik, meskipun baru saja menderita kekalahan dari Norwich sabtu lalu, namun itu merupakan kekalahan pertama yang dideritanya di Liga Premier sejak terakhir bulan Januari yang lalu. Mungkin yang sedikit berpengaruh yaitu kehilangan Aymeric Laporte yang merupakan pemain utama lini pertahanan City yang mengalami cedera panjang.

Tottenham jelas akan berharap musim yang lebih baik dibandingkan musim lalu ketika dikalahkan Liverpool di final. Namun Tottenham memulai musim ini dengan kurang konsisten dimana dari 5 laga di Liga Premier, Tottenham hanya berhasil 2 kali menang, sisanya 2 kali seri dan sekali kalah.

Sedangkan Frank Lampard akan menjalani debutnya di Liga Champions sebagai pelatih Chelsea musim ini. Dengan embargo transfer dan lebih banyak mengandalkan para pemain mudanya seperti Tammy Abraham, Mason Mount dan Fikayo Tomori, sepertinya musim ini bukanlah musim Chelsea.

Tim-tim La Liga
Keberadaan Lionel Messi serta kedatangan Frenkie de Jong dan Antoine Griezmann serta munculnya talenta baru seperti Ansu Fati membuat Barcelona juga termasuk salah satu favorit juara kompetisi ini.

Barcelona sendiri terhitung sial dalam dua musim terakhir. Pada perempat final musim 2018, sempat unggul 3 gol pada leg pertama, Barcelona harus tertunduk lesu setelah AS Roma berhasil membalikkan keadaan, begitu juga pada musim kemarin ketika kembali dihancurkan Liverpool di perempat final leg kedua setelah unggul 3 gol di leg pertama.

Atletico Madrid menunjukkan kebangkitannya musim ini meski mengalami perombakan skuad secara besar-besaran. Keberadaan Joao Felix yang diplot menggantikan Griezmann terlihat cukup menjanjikan, begitu juga dengan keberadaan Kieran Trippier yang musim lalu memperkuat Tottenham. Jika mampu tampil konsisten, bukan tidak mungkin Atletico wajib diwaspadai seluruh tim di Liga Champions musim ini.

Untuk Real Madrid, meskipun berhasil mendominasi juara Liga Champions, namun musim ini penampilan Madrid dinilai masih kurang konsisten untuk level Liga Champions. Begitu juga dengan Valencia yang sedang mengalami konflik internal.

Bagaimana dengan pesaing lainnya?

Ada tiga tim yang difavoritkan ikut bersaing memperebutkan trofi Liga Champions musim ini, mereka adalah Paris Saint-Germain, Bayern Munich serta Juventus.

Konflik internal antara Neymar dan PSG tentu membawa pengaruh keruang ganti tim, namun tak bisa dipungkiri bahwa PSG memiliki skuad yang lebih dari memadai untuk bersaing di level Eropa. Keberadaan Kylian Mbappe yang semakin matang serta kedatangan Ander Herrera dan Mauro Icardi tentu diharapkan mampu memperkuat tim asuhan Thomas Tuchel ini. PSG sendiri dalam 3 musim trakhir selalu tersingkir pada babak 16 besar.

Bagi Bayern Munich, sepertinya akan sedikit kesulitan bersaing di Liga Champions musim ini. Alasannya satu, tidak ada pengganti sepadan bagi sosok Arjen Robben dan Franck Ribery di sektor sayap. Meskipun kedatangan Phillipe Coutinho dan Ican Perisic diharapkan mampu menutup lubang itu, namun bagi banyak para pengamat, hal itu belumlah cukup untuk membuat Bayern bersaing kali ini.

Juventus yang telah mendominasi Liga Serie A selama delapan musim beruntun tentu menargetkan untuk menjuarai Liga Champions musim ini. Keberadaan sosok Ronaldo serta kedatangan Matthijs de Ligt, Aaron Ramsey, Adrien Rabiot serta kembalinya Higuain yang dianggap cocok dengan skema permainan Maurizio Sarri dianggap nilai plus untuk musim ini.

Namun kelebihan jumlah pemain serta musim pertama bagi para pemain lain mencicipi racikan Sarri, sepertinya musim ini Juventus masih harus bersabar.

Bagaimana nasib Ajax?

Kepergian Frenkie de Jong dan Matthijs de Ligt tampaknya akan melemahkan permainan Ajax musim ini. Meskipun berhasil mempertahankan sebagian besar pemainnya, namun sepertinya sulit bagi Ajax untuk mengulangi prestasinya musim lalu. Terlebih masih banyak klub-klub besar lain yang mengintai kesempatan untuk mendatangkan para pemain Ajax lainnya seperti Hakim Ziyech dan Donny van de Beek.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun