Sudah membaca artikel saya sebelumnya yang membahas Firminho, Lautaro Martinez dan pertahanan Argentina?
Dari hasil pertandingan semifinal Copa Amerika yang dimenangkan Brazil kala melawan Argentina tersebut setidaknya menggambarkan beberapa hal yang secara kebetulan atau tidak, terdapat beberapa kesamaan terhadap tulisan saya itu.
Yang pertama, Argentina akhirnya gagal mencetak gol meskipun diperkuat Lautaro Martinez. Padahal sejak dimainkan pada pertandingan kedua penyisihan Grup B melawan Paraguay, Lautaro selalu membantu Argentina mencetak gol, bahkan Lautaro menjadi top skor sementara Argentina dengan 2 gol.
Yang kedua, Firminho sekali lagi berperan dalam kemenangan Brazil. Catatan menarik mengenai timnas Brazil kali ini yaitu, Brazil akan memenangkan pertandingan jika Firminho mencetak gol atau assist. Terbukti pada pertandingan penyisihan Grup A, ketika Brazil menang 3-0 atas Bolivia, Firminho berhasil mencatatkan 1 assist dan ketika menggasak Peru 5-0, Firminho mencetak 1 gol dan 1 assist.
Namun ketika Firminho gagal menyumbangkan gol atau assist, Brazil hanya mampu bermain imbang 0-0 yaitu ketika berjumpa Venezuela di babak penyisihan grup dan diwaktu normal 90 menit pada babak perempatfinal melawan Paraguay.
Yang ketiga, sisi kanan pertahanan Argentina sekali lagi menunjukkan kelemahannya. Menempatkan Juan Foyth yang sebenarnya merupakan bek tengah di posisi bek kanan, Scaloni tentu berharap untuk tidak kebobolan seperti dua pertandingan terakhirnya.
Namun apa mau dikata, gol pertama Brazil yang dicetak Gabriel Jesus berasal dari telatnya Juan Foyth menutup sisi kanan pertahanan yang kosong, tanpa pengawalan berarti, Jesus mudah saja menceploskan bola ke gawang Argentina. Begitu juga pada proses gol kedua, Jesus yang berlari di sisi kana pertahanan Argentina berhasil melewati Foyth, Otamendi dan mengecoh Pezzela sebelum melepaskan umpan ke Firminho yang tanpa kesulitan berarti merobek jala Argentina yang dikawal Franco Armani.
Selalu juara ketika menjadi tuan rumah
Meskipun bermain tanpa Neymar, Brazil tetaplah unggulan teratas pada kompetisi ini. Dengan para pemain seperti Firminho, Countinho, Gabriel Jesus, Thiago Silva, Dani Alves, fernandinho, Casemiro dan Allisson tentu Brazil tidak boleh dianggap enteng.
Sampai babak semifinal, Brazil belum sekalipun merasakan gawangnya kebobolan dalam waktu normal, sementara tim Samba sudah berhasil menyarangkan 10 gol termasuk 2 gol di semifinal melawan Argentina pagi tadi.
Momen tadi juga menjadikan Brazil berhasil menghapus momen buruk ketika menjadi tuan rumah Piala Dunia 2014 yang ketika itu bermain melawan Jerman, Brazil dibantai 1-7 didepan para suporternya.
Untuk pergelaran Copa Amerika sendiri, semenjak diadakan tahun 1916, Brazil baru ditunjuk sebagai tuan rumah sebanyak 4 kali dengan semuanya berhasil dimenangkan. Pada edisi kelima sebagai tuan rumah, peluang Brazil sangat besar untuk kembali menjadi juara karena sudah memastikan diri bermain di final dan akan bertemu antara pemenang dari laga Chile melawan Peru.
Diatas kertas tentu sangat mudah bagi Brazil mengalahkan kedua lawannya tersebut. Peru baru saja dibantai lima gol tanpa balas pada pertandingan penyisihan Grup A yang lalu, sedangkan Chile, selalu saja kalah dalam 4 pertemuan terakhir melawan Brazil.
Apalagi ditambah dengan dukungan publik tuan rumah, sepertinya tidak ada akan yang menghalangi Brazil merengkuh gelar juaranya yang ke-9 di edisi Copa Amerika kali ini. Namun mampukah Firminho dkk mewujudkannya?
