Mohon tunggu...
zamsul bakhri
zamsul bakhri Mohon Tunggu... Auditor - Planter

Seorang planter, menghabiskan waktu bersama matahari

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

Niki Lauda: Legenda dan Kontroversi

28 Mei 2019   12:06 Diperbarui: 28 Mei 2019   12:20 1220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Niki Lauda Crash 1976 (sumber : mirror.co.uk)

Dalam buku autobiografinya To Hell And Back, Lauda mengatakan "Saya katakan saat itu bahwa saya telah menaklukkan ketakutan saya dengan cepat. Itu bohong. Tapi bodoh kalau saya menunjukkan kepada sainganku mengenai kelemahanku. Di Monza, saya sangat ketakutan."

"Berbaring di tempat tidur sambil merenungkan semuanya akan menghabisiku," lanjutnya. Lauda kembali ke arena balap sesegera mungkin karena ia merasa itu adalah "hal terbaik" untuk meningkatkan dan menguatkan fisik dan mentalnya.

Namun pada akhirnya ia mengakui bahwa dirinya sebenarnya sangat takut sehingga kesulitan untuk mengemudi.

Selama sisa hidupnya Lauda membaw bekas luka termasuk kehilangan sebagian besar bagian telinga kanannya. Namun hak itu tidak mengganggunya sedikitpun, "jika orang lain merasa berbeda, itu masalah mereka" ucap Lauda.

Menghargai nyawa daripada gelar juara

Pada tahun itu, Niki Lauda sedang memimpin perburuan gelar juara dunia Formula 1 didepan pembalap McLaren asal Inggris James Hunt. Hingga balapan seri keenam, Lauda unggul 33 poin didepan Regazzoni dan Hunt. Namun kecelakaan pada seri kesepuluh di Jerman membuat Lauda kehilangan poin pada tiga seri.

Lauda melakukan comeback pada balapan seri 13 di sirkuit Monza Italia, dengan menahan rasa sakit yang luar biasa selama balapan, Lauda secara luar biasa berhasil mengamankan posisi keempat.

Pada seri terakhir di Sirkuit Fuji Speedway Jepang, Lauda yang masih memimpin perburuan gelar juara Formula 1 dengan keunggulan tiga poin didepan Hunt, membuang kesempatan mempertahankan gelar juara dengan mengundurkan diri dengan alasan keselamatan akibat hujan deras yang mengguyur sirkuit. Lauda beranggapan hal tersebut terlalu berbahaya jika dilanjutkan.

Ferrari mencoba meyakinkan Lauda untuk melanjutkan balapan, namun bujukan tersebut ditolak oleh Lauda. Hal menjadi cikal bakal tumbuhnya perselisihan dirinya dengan pemilik Ferrari, Enzo Ferrari.

Pengunduran diri dari seri terakhir ini yang kemudian hari diakuinya sebagai salah satu penyesalan terbesar dalam hidupnya.

Pada seri tersebut, Hunt menyelesaikan balapan di posisi ketiga, unggul satu poin dari Lauda diklasemen akhir pembalap dan berhak meraih gelar juara Formula 1 tahun 1976.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun