Mohon tunggu...
zamsul bakhri
zamsul bakhri Mohon Tunggu... Auditor - Planter

Seorang planter, menghabiskan waktu bersama matahari

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

12 Tim Terbaik Liga Inggris Sejak Era Premier League

18 Mei 2019   10:52 Diperbarui: 18 Mei 2019   10:59 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
City saat merayaka gelar juara musim 2017/18 (sumber : fourfourtwo.com)

Arsenal dinobatkan sebagai Invincibles pada tahun 2004 dengan memenangi gelar Liga Premier tanpa mengalami kekalahan sepanjang musim, Chelsea dengan rekor kebobolan hanya 15 gol pada musim 2004/05 merupakan tim yang paling sedikit kebobolan dalam semusim, Manchester City yang menciptakan rekor perolehan poin diatas 100 poin musim 2017/18, Manchester United yang sudah menyegel gelar Liga Premier ke-13 serta Liverpool yang masih mencoba memenangi gelar Liga Premier pertamanya.

Berikut 12 tim terbaik Liga Premier sejak tahun 1992;

12. Manchester United (2007/08)

Kombinasi Nemanja Matic dan Rio Ferdinand dijantung pertahanan United merupakan salah satu kombinasi bek tengah terbaik di Eropa saat itu dengan Edwin Van Der Sar yang berhasil tampil gemilang setelah terpuruk bersama Juventus.

Di lini tengah, trio gelandangan Paul Scholes, Owen Hargreaves dan Michael Carrick yang merupakan sekumpulan gelandang asal Inggris yang disebut sebagai yang terbaik pada generasinya. Sedangkan di lini serang, trio Wayne Rooney, Carlos Tevez dan Cristiano Ronaldo, membuat serangan United sangat menakutkan bagi para bek lawan. Pada tahun itu, Ronaldo berhasil memenangkan Ballon d'Or pertamanya.

Setan merah sendiri masih memiliki beberapa nama beken dibangku cadangan seperti Park Ji-sung, Darren Fletcher dan John O'Shea yang memudahkan Sir Alex dalam meracik tim. Tim ini menghasilkan gelar Liga Premier ke-10 bagi Manchester United setelah mengumpulkan total 87 poin, unggul 2 poin dari Chelsea asuhan Avram Grant.

11. Manchester United (1999/2000)

Musim 1999/2000 United berhasil meraih gelar juara Liga Premier keenam dari delapan musim dengan total 91 poin atau unggul 18 poin dari Arsenal di peringkat kedua. Setan merah juga memecahkan rekor gol pada saat itu dengan mencetak 97 gol.

United saat itu memiliki kuartet lini tengah terbaik dari era Liga Premier dengan David Beckham, Paul Scholes, Roy Keane dan Ryan Giggs dan lini serang yang diisi Andy Cole dan Dwight Yorke serta para supersub seperti Teddy Sheringham dan Ole Gunnar Solskjaer.

Sedangkan untuk lini belakang setan merah musim itu terbilang cukup mengecewakan dengan Mark Bosnich gagal membuktikan diri sebagai pengganti Peter Schmeichel dan United total kebobolan 45 gol, merupakan yang terburuk di lima tim peringkat teratas klasemen.

10. Leicester (2015/16)

Musim yang luar biasa bagi Leicester setelah hampir terdegradasi musim sebelumnya. Klub asuhan Claudio Ranieri tersebut membalikkan semua prediksi untuk keluar sebagai juara Liga Premier dengan hanya menderita tiga kali kekalahan sepanjang musim. Unggul 10 poin dari Arsenal diperingkat kedua dengan total 81 poin.

Jamie Vardy memecahkan rekor Liga Premier dengan mencetak gol dalam sebelas pertandingan berturut-turut dan Riyad Mahrez dinobatkan sebagai pemain terbaik Liga Premier.

9. Manchester United (1993/94)

United musim 1993/94 merupakan tim yang tangguh dan paling konsisten. Dengan menjadi pimpinan klasemen sejak pertandingan ketiga hingga akhir musim.

Roy Keane yang baru bergabung dengan United, membuat komposisi lini tengah setan merah yang dihuni Paul Ince, Lee Sharpe, Andrei Kanchelskis serta Ryan Giggs menjadi sangat menjanjikan.

Dengan kepemimpinan dan kharisma Eric Cantona serta keberadaan Peter Sshmeichel dibawah gawang, menjadikan United sebagai tim yang sangat susah dikalahkan. Dari 42 pertandingan, United hanya kalah 4 kali dengan total kebobolan 38 gol, atau pertahanan ketiga terbaik di liga, dan keluar sebagai juara Liga Premier dengan keunggulan 8 poin dari Blackburn Rovers.

8. Chelsea (2005/06)

Chelsea berhasil mempertahankan gelar juara Liga Premier secara back-to-back setelah musim 2004/05 dengan raihan 91 poin. Chelsea menjadi tim paling sulit dibobol dengan hanya 22 gol yang berhasil dicetak lawan sepanjang musim kegawang the blues.

Meskipun penampilan Damien Duff dan Arjen Robben cenderung menurun, namun kedatangan Michael Essien mampu membuat lini tengah Chelsea asuhan Jose Mourinho menjadi lebih tangguh dengan Joe Cole yang kerap tampil brillian di sektor sayap.

Jika dibandingkan dengan musim sebelumnya, Chelsea sebenarnya mengalami penurunan performa, namun dalam hal statistik permainan dan dominasi atas para rival di papan atas, Chelsea mampu unggul.

7. Manchester United (2008/09)

United berhasil menyegel tiga gelar Liga Premier beruntun atau yang kesebelas sejak tahun 1992.

Absennya Owen Hargreaves sedikit melemahkan sektor tengah United, namun lini serang yang sangat menakutkan dengan Berbatov, Rooney, Tevez dan pemenang Ballon d'Or Cristiano Ronaldo membuat United unggul atas Liverpool dan Chelsea di klasemen akhir.

United musim itu hanya kebobolan 24 gol, sama dengan Chelsea, yang menjadi tim dengan kebobolan terendah di liga, dengan Edwin Van Der Sar tidak kebobolan dalam 14 pertandingan beruntun atau 1.311 menit tanpa kebobolan.

6. Chelsea (2016/17)

Pada musim itu Chelsea tidak dijagokan menjuarai Liga Premier dengan Antonio Conte sebagai pelatih baru, namun pada akhir musim Chelsea berhasil mengumpulan total 93 poin, unggul 7 poin dari Tottenham.

Pada awal musim Chelsea berada jauh dibawah bayang-bayang rivalnya dengan berada di posisi kedelapan klasemen pada akhir bulan Desember. Namun perubahan formasi ke 3-4-3 membuat Chelsea meraih 12 kemenangan beruntun dengan enam clean sheet, membuat Chelsea melesat ke papan atas Klasemen.

Kunci kebangkitan performa Chelsea yaitu pada penempatan N'golo Kante dan hadirnya kembali Cesc Fabregas setelah pada awal musim jarang dimainkan Conte dalam formasi 3-4-3 sekaligus mempengaruhi perspektif terhadap penggunaan tiga bek sebagai formasi utama di Inggris.

5. Chelsea (2004/05)

Mlusim 2004/05 merupakan debut Jose Mourinho di sepakbola Inggris dengan taktiknya 4-3-3 yang mengutamakan pertahanan yang solid. Pada musim itu Chelsea hanya kebobolan 15 gol dan mencatatkan 25 clean sheet dengan raihan poin 95 (tertinggi di Liga Premier saat itu) sebuah statistik yang luar biasa.

Formasi ala Mourinho yang membawa Chelsea unggul jauh dari lawan-lawannya ini secara luas ditiru oleh beberapa klub menjelang akhir musim.

Formasi ini mengandalkan sosok Claude Makalele sebagai gelandang bertahan dengan berharap pada serangan balik yang bertumpu pada Arjen Robben maupun Damien Duff serta Frank Lampard

4. Liverpool (2018/19)

Liverpool musim ini, musim 2018/2019, meraih total 97 poin namun belum berhasil mengunci gelar Liga Premier setelah dikalahkan Manchester City.

Setelah kedatangan Virgil Van Dijk pada bursa musim dingin dan Alisson dari Roma pada musim panas yang diharapkan memperkuat sektor yang dianggap lemah. Liverpool tampil lebih beringas dibanding musim sebelumnya. 

Meskipun Mohamed Salah mengalami kesulitan dalam mencetak gol seperti pada musim sebelumnya, keberadaan Sadio Mane menjadi secercah harapan untuk gol-gol Liverpool yang mana pada akhir musim, Salah dan Mane berbagi gelar top skor Liga Premier.

Sementara dua bek sayap Liverpool, Trent Alexander Arnold dan Andy Robertson yang kurang diperhitungkan, justru menjadi pencetak assist terbanyak Liverpool.

Denag hanya menderita satu kali kekalahan sepanjang musim dari Manchester City, Liverpool gagal menyegel gelar setelah meraih hasil imbang lebih banyak yaitu 7. Namun Liverpool musim ini pantas dicatat sebagai salah satu tim terbaik Liga Premier.

3. Manchester City (2018/19)

Inilah tim Manchester City yang berhasil mengalahkan Liverpool dalam perburuan gelar juara Liga Premier dengan total 98 poin atau unggul satu poin atas Liverpool.

City memenangkan 32 pertandingan, menderita 4 kekalahan, namun hanya mencatatkan 2 hasil imbang. Dengan memenangkan 14 pertandingan terakhir mereka berturut-turut, menyamai rekor yang dibuat juga oleh City pada tahun sebelumnya sekaligus memberikan gelar back-to-back pertama untuk klub.

Dengan kehilangan Kevin De Bryune yang sering cedera dan beberapa pemain kunci yang sudah memasuki usia senja. City memamerkan kedalaman skuat mereka dengan rekrutan-rekrutan mahal namun masih berusia muda untuk mendukung perkembangan klub beberapa tahun kedepan.

Kunci keberhasilan Manchester City tidak lepas dari keberadaan Sergio Aguero, Raheem Sterling, David Silva dan tentu saja Bernardo Silva yang tampil brilian dan merebut posisi inti di tim asuhan Guardiola tersebut.

2. Arsenal (2003/04)

The Invincible, Arsenal merupaka peraih gelar liga tanpa terkalahkan dalam satu musim.

Dengan Thierry Henry didepan, Dennis Bergkamp sebagai kreator dan robert Pires serta Freddie Ljungberg disayap, membuat kreativitas serangan Arsenal sangat berbahaya.

Belum lagi sosok Patrick Vieira, Sol Campbell, Kolo Toure, Ashley Cole dan Jens Lehmann di posisi penjaga gawang, membuat pertahanan Arsenal juga sangat tangguh musim itu.

1. Manchester City (2017/18)

Rekor 100 poin di Liga Premier dicapai City pada musim 2017/18 yang merupakan musim kedua Pep Guardiola menangani City setelah pada musim sebelumnya hanya mampu meraih 78 poin dan berada di posisi tiga klasemen.

City yang menghabiskan biaya transfer yang sangat banyak musim 2016/17 belum bisa berbicara banyak, namun hasilnya mulai terlihat pada musim 2017/18 dengan pasukan Guardiola mendominasi pertandingan dengan setiap lawannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun