Mohon tunggu...
Zamiatul KartikaSari
Zamiatul KartikaSari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Gizi

Mahasiswa Gizi 2017 UIN WALISONGO

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pentingnya ASI Eksklusif Untuk Ibu dan Si Kecil

9 Februari 2021   10:36 Diperbarui: 9 Februari 2021   10:51 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan alami pertama untuk bayi berbentuk cair yang memberikan kandungan zat gizi yang diperlukan oleh bayi untuk proses tumbuh kembangnya. Jenis ASI terbagi menjadi 3 yaitu kolostrum, ASI peralihan dan ASI mature. Kolostrum yaitu susu yang keluar pertama, kental, berwarna kuning dengan kandungan protein tinggi dan sedikit lemak.


Profil kesehatan Indonesia tahun 2018 menunjukkan bahwa presentase bayi yang telah mendapat ASI eksklusif sampai berusia enam bulan yaitu sebesar 68,74%. Pada tahun tersebut presentase bayi yang mendapat ASI eksklusif di provinsi Jawa Tengah yaitu 45,21% (Kemenkes, 2019). Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan pemberian ASI eksklusif masih belum sesuai target nasional pemberian ASI eksklusif yakni sebesar 80%. Oleh karena itu, untuk meningkatkan angka cakupan pemberian ASI eksklusif, diperlukan pemahaman kepada ibu menyusui dan ibu hamil mengenai pentingnya pemberian ASI eksklusif pada bayi.


Berdasarkan peraturan pemerintah nomor 33 tahun 2012, setiap warga negara Indonesia dengan kondisi sehat, diwajibkan untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayinya sejak dilahirkan selama enam bulan tanpa menambahkan atau menggantikan dengan makanan dan minuman lain. Namun, pada praktiknya pelaksanaan pemberian ASI eksklusif selalu mendapat tantangan. Beberapa faktor penghambat pemberian ASI eksklusif antara lain yaitu bayi usia dibawah 6 bulan sudah diberikan makanan ataupun minuman lain yang seharusnya hal tersebut diberikan sebagai makanan pendamping ASI (MPASI) pada bayi berusia diatas 6 bulan. Selain itu juga dapat dipengaruhi oleh maraknya susu formula diberbagai media dan fasilitas kesehatan, kurangnya pengetahuan ibu tentang kandungan nutrisi ASI, kurangnya pengetahuan ibu tentang kebutuhan gizi bayi 0-6 bulan, adanya pengaruh adat istiadat.


Faktor pengetahuan dan informasi yang didapat akan mempengaruhi niat seorang ibu untuk memberikan ASI eksklusif. Faktor yang berpengaruh terhadap niat ibu hamil dalam memberikan ASI eksklusif yaitu usia kehamilan, norma sosial, pekerjaan ibu, dan pengalaman menyusui ibu. Tinggi rendahnya niat ibu hamil dalam memberikan ASI eksklusif akan berdampak pada tinggi rendahnya cakupan pemberian ASI eksklusif.


Pemberian ASI perlu dilakukan karena dapat memberikan manfaat bagi bayi. Manfaat tersebut antara lain yaitu dapat memberikan kehidupan yang baik dalam tumbuh kembang bayi, mengandung antibody yang melindungi bayi dari penyakit infeksi bakteri, virus, jamur, dan parasite, mengandung komposisi yang tepat sesuai kebutuhan bayi, meningkatkan kecerdasan bayi, terhindar dari alergi, bayi merasakan kasih saying ibu secara langsung saat proses menyusui, dan ketika beranjak dewasa akan mengurangi resiko terkena penyakit degeneratif. Bayi yang tidak diberi ASI eksklusif akan lebih rentan untuk terkena penyakit setelah dewasa serta dapat menderita kekurangan gizi dan mengalami obesitas.

ASI eksklusif yaitu pemberian ASI pada bayi sejak usia 0-6 bulan. Sejak 6 bulan pertama, bayi tidak diberi makanan atau cairan lain. Pemberian ASI eksklusif selain bermanfaat bagi bayi, juga bermanfaat bagi ibu, antara lain yaitu sebagai kontrasepsi alami saat ibu menyusui dan sebelum menstruasi, menjaga kesehatan ibu dan mengurangi resiko terkena kanker payudara dan membantu ibu menjalin ikatan batin kepada anak. Selain itu pemberian ASI juga dapat membantu mengurangi pengeluaran keluarga karena tidak membeli susu formula yang harganya mahal.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun