Mohon tunggu...
Zahra Amelia Dewi Gunawan
Zahra Amelia Dewi Gunawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Call me Zamel!

Nutristud '21

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Diri ini Butuh Berkembang, Improve Diri Bersama Yuk!

10 November 2021   17:20 Diperbarui: 10 November 2021   17:36 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak orang dengan mudahnya mengatakan bahwa mencintai diri sendiri lebih dari apapun adalah sebuah keharusan. Padahal, mereka pun belum tentu paham apa arti dari hal tersebut. Mereka bisa mengatakan mencintai dirinya karena mereka memiliki kehidupan percintaan, keluarga, dan lingkungan pertemanan yang baik. Namun, banyak orang di dunia ini yang tak seberuntung itu.

Coba kita memikirkan seseorang yang paling mendeskripsikan bahwa mereka adalah orang yang paling bahagia. Kita persempit saja, bukan melihat dari status sosial dan ekonominya, namun lihat dari cara mereka tersenyum, cara mereka menjalin hubungan dengan orang lain, dan cara mereka mengambil hati banyak orang. Sekalipun anda tidak punya banyak kenalan, tentu saja jenis orang seperti ini ada dalam hidup anda.

Menurut ilmu kepribadian, jenis orang seperti ini adalah tipe orang Sanguinis yang mana pembawaannya selalu ceria dan menyenangkan. Seolah tanpa usaha lebih pun, mereka dapat tetap menjadi pemeran utama.

Kembali lagi pada Si Paling Bahagia, hidupnya seolah sangat teratur dan tanpa masalah. Sekalipun memiliki masalah, akan cepat selesai dan berlalu begitu saja. Mereka  sering mengunggah kebahagiaannya di media sosial yang mana membuat anda "sedikit" iri, ingat, hanya sedikit, namun anda tetap iri. 

Sebaik apapun kita mencintai diri sendiri, tentu ada saat dimana kita merasa kurang terutama apabila menyangkut fisik. Contohnya badan yang lebih berisi, kantung mata yang membesar, dan jerawat yang sulit disembuhkan. Cermin seolah menjadi saksi bisu betapa kita sering mengeluh terhadap diri.

Kita boleh memiliki malam, dimana kita habiskan untuk menangis sampai lelah. Hingga mata sulit untuk terbuka, Bibir merah karena turut merasakan kesedihan, Kepala yang bersandar pada bantal dengan tubuh meringkuk kedinginan. Hingga pagi harinya, masalah menjadi lebih ringan dan siap untuk diselesaikan.

Menjadi pribadi yang sederhana bukan berarti hidup kita harus biasa saja. Carilah opsi yang lebih tinggi dari posisi kita sekarang. Pakailah baju yang membuat kita merasa nyaman, namun pilihlah peluang bisnis dengan resiko lebih menantang. Cobalah untuk mengajukan diri menjadi pembawa acara, jika sebelumnya selalu bekerja di balik layar utama.

Sejatinya, menurut saya, mencintai diri sendiri bukan hanya tentang kita. Namun juga hubungan kita dengan orang lain. Bukan menjadi orang yang diam, menerima, dan banyak bersabar. Cobalah untuk mulai membagikan cerita kepada orang terdekat. Kunci sebuah hubungan adalah komunikasi. Baik itu pasangan, keluarga, kolega, maupun teman kuliah.

Bentuk mencintai diri sendiri bagi saya, bukan hanya menerima tubuh ini apa adanya. Karena saya mencintai diri sendiri, saya ingin berubah menjadi lebih baik lagi. Sama halnya dengan tanaman yang butuh disiram walaupun tidak setiap hari, begitu juga dengan diri kita. Jangan melakukan perubahan besar yang hanya dalam beberapa pekan saja. Tapi buatlah kebiasaan-kebiasaan kecil yang terus menyambung selamanya.

Mencintai diri sendiri juga bisa menjadi hal positif atau negatif tergantung masing-masing orang. Mencintai diri sendiri bukan berarti anda pasrah dan melewatkan banyak hal begitu saja dengan pola pikir "inilah saya, saya tidak memiliki potensi pada hal itu." Padahal, banyak hal yang terjadi begitu saja, tanpa rencana. Jika anda gagal, setidaknya anda sudah berusaha, karena banyak orang yang bahkan takut untuk memulai.

Akhir kata, jadilah anda yang mencintai diri sendiri. Karena jika bukan kita, siapa lagi? Kebahagiaan anda, adalah tanggung jawab anda. Waktu akan terus berjalan baik anda memanfaatkannya ataupun tidak. Sesekali coba duduk dan merenungi, "sebenarnya, apa sih yang mau dikejar?" Jangan tunggu hari berganti, mulai saat ini, peganglah kendali.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun