Mohon tunggu...
Zalfa nabila
Zalfa nabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi prodi Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga (22107030061), hobinya dengerin musik dan dengerin cerita orang.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menjadi Smart Buyer dengan Kurangi Konsumsi Fast Fashion

20 Maret 2023   14:49 Diperbarui: 20 Maret 2023   15:24 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi kalian  yg mungkin memiliki hobi berbelanja ataupun paham akan dunia fashion pasti tidak asing dengan  istilah Fast fashion ini, Fast fashion adalah model bisnis fashion yang memproduksi pakaian dengan cepat dan dalam jumlah besar, dengan tujuan untuk menawarkan tren fashion terbaru dengan harga yang terjangkau bagi konsumen. istilah ini pertama kali muncul diantara tahun 1980 -- 1990 di United Kingdom.  Budaya Fast fashion ini kemudian terus berkembang mengikuti zaman hingga sekarang, bahkan menjadi model bisnis yg cukup popular di industry fashion saat ini.

Lalu apa itu smart buyer? Dalam Bahasa inggris smart berarti cerdas, sedangkan Buyer artinya adalah pembeli jadi bis akita artikan bahwa smart buyer adalah pembeli yg cerdas. Cerdas disini adalah menjadi pembeli yg teliti dalam melihat barang sebelum membeli terutama jika pembeli membeli barang di online shop. Karena biasanya kesalahan dalam membeli sebuah barang bisa dibilang lebih dari 60% merupakan kesalahan Buyer yg kurang teliti sebelum membeli sebuah barang.

Lantas apa hubungan antara menjadi smart buyer dengan fast fashion?

Perlu diketahui bahwa industry fast fashion sebenarnya bukanlah hal yg patut untuk dijadikan patokan pada industry fashion, sebab walau dapat memproduksi barang dengan waktu yg singkat, dan dengan jumlah yg banyak namun biasanya industry fast fashion lebih mengutamakan kuantitas daripada kualitas. Sebagai smart buyer tentu kita ingin membeli barang yg berkualitas  sehingga barang tersebut bisa lebih awet dan kita juga bisa lebih berhemat, namun hal ini justru lebih sulit dilakukan jika kita membeli barang fast fashion walau memang benar bahwasanya mereka memproduksi barang dengan waktu yg cepat, jumlah yg banyak, dan mengikuti trend namun kualitas yg mereka berikan perlu diperhitungkan Kembali.

Masih ada banyak sekali dampak buruk yg ditimbulkan oleh industry fast fashion baik kepada pribadi maupun kepada lingkungan sekitar, berikut beberapa dampak buruk yg ditimbulkan oleh fast fashion :

1.Kondisi buruh yg buruk


 Produsen fast fashion juga terkenal karena menggunakan tenaga kerja murah dari negara berkembang, di mana pekerja sering kali dibayar upah yang rendah, bekerja dalam kondisi yang buruk, dan seringkali diperlakukan tidak adil. Hal ini terkait dengan praktik perekrutan tenaga kerja anak di bawah umur, bekerja dalam kondisi berbahaya, serta upah yang tidak memadai.


2.Pencemaran Lingkungan

 Produksi fast fashion membutuhkan penggunaan bahan kimia yang berbahaya untuk lingkungan dan kesehatan manusia seperti pestisida, pewarna sintetis dan zat kimia yang memicu efek rumah kaca. Bahan kimia ini kemudian dibuang ke sungai, lautan, dan tanah, yang dapat mencemari air dan udara serta merusak ekosistem.


3.Pemanasan Global

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun