Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Usai yang Tak Selesai

31 Maret 2023   16:18 Diperbarui: 31 Maret 2023   21:41 760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Hujan di Jalanan |Foto: pixabay.com

Di tengah riuh lalu-lalang kendaraan.

Sepasang raga usang bergerak senyap meramu abu kehidupan para pejuang. Tertatih menambal ulang atap hikmah keberadaan. Atau, menjauhkan sauh dari muara singgah ketiadaan. Mungkin!

Rinai petang datang menitip pesan: Lupakan tentang ada dan tiada! Mereka masih ingin menjumput remah asa yang tersia. Bukan bertukar kata untuk cerita, tapi rasa!

Di tengah laju sesak kendaraan.

Siluet sepasang raga menepi dari keramaian. Menghindar butiran hujan yang berjumpalitan menjejaki jalanan. Terlatih menuai badai keputusan tanpa keputusasaan. Atau menelan usai yang tak ingin selesai. Mungkin!

Lembab senja tiba menyisipkan satu tanya: Tua bukan tentang usia, tak pula batasan masa. Tapi sirat jiwa untuk menakar cara. Kau sudah mengenal-Nya?

Baca juga: Puisi: Garis Senja

Di tengah riuh lalu-lalang dan laju sesak kendaraan. Mataku menghilang ke langit hitam. Membenamkan genangan kenangan kelam masa silam.

Adakah yang lebih erat dari sepasang tangan yang saling menggenggam?

Curup, 31.03.2023
Zaldy Chan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun