Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Garis Senja

14 Januari 2023   20:11 Diperbarui: 14 Januari 2023   20:29 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lautan dan Senja| pixabay.com

Sepasang kupu-kupu tak henti mengembara di antara reranting dan kelopak bunga. Tak letih berbisik pada sunyi tentang partitur mantra purba. Cinta.

Aku melihat bulir embun pasrah ditindas cahaya. Lesap di ruang-ruang sepi tak bernama. Hampa.

Seraut wajah tak berkedip berkelana di antara rerimbunan ilalang. Membujuk lelah raga menjelajah batas jarak pandang. Hilang.

Aku melihat bayang malam menerkam langit jingga. Menenggelamkan garis senja di ufuk jiwa. Luka.

Bulir waktu bergulir hening di lautan masa. Membiarkan butiran rasa membasuh mantra purba. 

Aku mengeja airmata.

Curup, 14.01.2023
zaldychan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun