Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Segaris Senyum

8 November 2022   21:05 Diperbarui: 8 November 2022   21:13 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu dan Anak (pixabay.com)

Entahlah!

Tak kutemukan rangkaian kalimat lengkap, yang layak dan pantas untuk mewakilkan harap.

Kata-kata seperti berlari dari pagar makna. Tak lagi betah berdiri di titian asa, di bisikan doa, atau kutitipkan pada partitur nada.

Ia memilih bungkam!

Membiarkan titik-titik singgah bergantian datang mendekam dalam ingatan, kemudian pergi diam-diam ke bilik kenangan.

Ia meninggalkan jejak kehilangan di pusaran waktu. Menyisakan serpihan rasa, agar tak berwujud butiran debu.

Kujaga segaris senyum itu semampuku. Di antara genangan mata air mata bisu. Untukmu.

Kau tahu?

Baca juga: Puisi: Tanpa Kata

Curup, 07.11.2022
Zaldy Chan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun