Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Mimpi Tanpa Pagi

24 Oktober 2022   18:27 Diperbarui: 24 Oktober 2022   18:31 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kursi dan cermin|pixabay.com

Seraut wajah terkurung dalam pigura usang. Di ruang tamu nan lengang.

Mata itu tak lagi menghunjam kalbu. Ia redup didera butiran debu waktu. Tak lagi tampak terang. Ia lindap ditelan pecahan cahaya bintang.

Bibir itu tak lagi menemukan untaian kata. Ia terkatup erat oleh bisikan sunyi. Tak lagi ingin merajut ikatan rasa. Ia tersesat dalam mimpi tanpa pagi.

Segaris senyuman tertinggal di bilik kenangan. Mendekap diam di keheningan. Sebaris kata terjerembab di selasar teduh. Melupakan jejak asa pada jiwa yang rapuh.

Seraut wajah terkurung di dalam cermin usang. Di ruang tamu nan lengang. Aku. Tanpamu.

Curup, 24.10.2022
zaldy chan

Baca juga: Puisi: Abu Tunggu

Baca juga: Puisi: Tanpa Kata

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun