Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Andai Penggaris sebagai Titik Pijak Kebajikan

12 Agustus 2022   22:57 Diperbarui: 17 Agustus 2022   00:24 1211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika kelas ribut, maka penggaris akan bermesraan dengan papan tulis. Diiringi nada suara yang khas: "Diaaam!"

Jika hari senin telat upacara, ketika tak membuat PR atau melanggar aturan sekolah, acapkali penggaris urun saran ke telapak tangan atau betis. "Tepis! Pedis! Piss!"

Jika hari jumat, penggaris bertugas di gerbang sekolah. Mencari kuku jari tangan yang panjang dan hitam. "Jika lolos, akan aman. Jika gagal, rasakan!"

Ketiga fungsi sampingan penggaris itu seakan menitip pesan. Penggaris kerap hadir jika melakukan kesalahan. Agaknya, Penggaris menyelipkan dan mengajarkan satu filosofi ngasal:

"Agar tak melakukan kesalahan, jangan keluar dari garis yang sudah ditentukan."

pixabay
pixabay

Katakanlah, Menanam Kebajikan

Belum usai, jika memaknai Kebajikan sebatas penggaris. Sebab, kebajikan tak hanya sikap dan perilaku. Namun, juga menuntut kesinambungan atau terus menerus.

Karena itu, aku sepakat dengan frasa "Menanam Kebajikan". Karena, kata menanam bisa menjamin keberlanjutan dari kebajikan. Kok bisa?

Pertama. Mulanya, Siapapun Bisa Menanam.

Tak ada batasan dan jenjang usia. Siapapun bisa jadi penanam. Apatah melalui cara bertanam biji, stek atau cangkok. Tinggal sediakan tanah, masukkan ke dalam satu wadah, terus timbun, tusuk atau apalah-apalah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun