Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Di Muara Pinta

30 Mei 2022   16:12 Diperbarui: 1 Juni 2022   00:11 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Pixabay.com/Arcaion

Sepasang mata mengintip dari celah bahu waktu. Tak mampu mencegah langit senja nan kelabu. Desau angin, gemercik hujan, dan rinai airmata membasuh jalan berbatu. Sketsa dulu.

Sepasang bibir tenggelam di balik suara. Membiarkan diam membungkam jejak-jejak lupa. Lukisan aksara, lontaran kata, dan torehan doa berhamburan ke udara. Menggores hampa.

Sepasang telinga berteduh di pelataran sunyi. Meracik sisa asa yang terampas oleh mantra-mantra keabadian yang terhempas. Tentang undakan kenangan yang berkubang di pundak ingatan. Pintu kehilangan.

Di muara pinta, sebelah hati berbisik sebaris tanya: "Tuhan, inikah rencanaMu?"

Curup, 30.05.2022
zaldychan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun