Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pada Jejak-jejak Sepi

28 April 2022   20:52 Diperbarui: 28 April 2022   21:02 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bait Kesatu:
Parade aksara bergantian membentuk kata-kata. Barisan kata bergantungan mereguk makna. Kau terlatih meracik diksi. Aku tertatih mereguk isi.

Aksaraku jumpalitan di ladang kata-kata, dan tenggelam di samudera makna.

Bait Kedua:
Semesta berupa cermin. Embun pagi adalah harapan. Terik mentari adalah perjuangan. Senjaku menjadi titik persinggahanmu. Legam malam sebagai ruang persembunyianku. Darimu.

Rimaku tersandera. Deru angin menukar matra, dan denting hujan menakar irama. Hampa

Bait Ketiga:
Larikku terdampar liris. Lirikku terhampar lirih. Pada jejak-jejak sepi. Sunyi menabur bunyi. Tanpamu.

Pelangi rasa terpasung di pelepah asa. Fana.

Curup, 28.04.2022
Zaldy Chan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun