Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Mencari Pertanyaan Usang

12 November 2021   19:42 Diperbarui: 12 November 2021   19:51 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Ayah dan Anak (sumber foto: pexel.com)

Tak ada mendung sore itu. Namun, tidak di ruang tamu.

Setengah gelas kopi dingin dan sepiring roti berdiam di atas meja. Hening menemani bening yang lelah bertahan di pelupuk mata. Usai kau bisikkan barisan kata, "Aku ingin, kau menjadi ayah bagi anak-anakku".

Angin tergesa berlari membujuk awan. Terlupa meninggalkan lukisan angan. Hingga mendung di ruang tamu perlahan luruh. Membiarkan airmata jatuh, dan tak pernah menjauh. Bergantian, membasahi rasa dan membasuh asa.

Tak ada mendung sore ini. Namun, aku tak ingin behenti. Mencari sebuah pertanyaan usang yang tertuang kusam di bilik kenangan:

"Kau bahagia menjadi Ayah dari Anak-anakku?"

Dan, aku tahu. Tak perlu menunggu.

Curup, 12.11.2021
Zaldy Chan
Selamat Hari Ayah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun