Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Pintu Kota

18 Oktober 2021   18:54 Diperbarui: 18 Oktober 2021   18:57 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semoga kau tak terluka

Kota ini sering disebut Ibu
Di antara barisan namamu

Sebelum trotoar mengapit sisa lahan
Sebelum aspal disepakati menutup jalan
Anak-anak sungai adalah nadi kehidupan

Kota ini sering disebut Ibu
Sebagai pintu di ruang tamu

Sebelum rakit, perahu dan kapal menghilang
Sebelum gedung-gedung tegak menjulang
Kota ini adalah gerbang perjuangan


Kota ini disebut Ibukota
Sebagai muara lupa

Setelah lahan dan jalan saling berhimpitan
Setelah layar dan sauh menjauh dari pandangan
Tenggelam bersama catatan lusuh sejarah
Atau, terjebak persaingan dan amarah

Kota ini masih ibukota
Sebagai kuala luka

Dari orang-orang yang melupakan tawa
Dari orang-orang yang menertawakan lupa
Tentang asal berita
Tentang awal cerita
Mungkin saja akar derita

Setelah kau tiada, airmata

Curup, 18.10.2021
Zaldy Chan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun