Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Gadis Kecilku

3 Oktober 2021   17:50 Diperbarui: 3 Oktober 2021   17:54 709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Akhirnya, Pangeran Patih menikah dengan Putri Ara yang cantik jelita. Mereka pun hidup bahagia di istana."
"Apel busuk itu, Putri Ara, Yah?"
"Iya, Nak!"

Mata bening itu menatapku. Dua garis bibir nan mungil, mengatup kaku. Kemudian membisu.

Tak seperti malam kemarin.

***

Malam kemarin. Sejak awal aku berkisah, wajah tulus itu tampak bercahaya.

"Setelah semua buaya berbaris di permukaan sungai. Kancil melompat ke tubuh buaya, sambil menghitung dengan suara yang keras. Satu, dua, tiga..."
"Akhirnya, Kancil sampai ke seberang, Yah?"

Kuanggukkan kepala. Tak sempat menutup cerita. Sesaat dahinya berkerut, kemudian tertawa seraya bertepuk tangan.

"Kancil yang pintar, Yah!"
"Anak Ayah juga, kan?"

Kedua mata itu berkedip bahagia. Menggulung lengannya di leherku. Dan, kembali berbaring di atas ranjang sambil memeluk bantal guling. Tanpa suara, kedua mata itu terpejam. Seulas senyuman tertinggal di bibir mungil itu.

Kutarik selimut, agar menutupi seluruh tubuh kecil itu. Sekilas, jemari tangan kananku mengusap helai rambut yang menutupi matanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun