Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pada Tubuh-Tubuh Waktu

12 September 2021   17:56 Diperbarui: 12 September 2021   18:06 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Photo by Tobias Bjrkli from Pexels

Kau menggenggam jemariku, seperti awan pekat yang memeluk erat mendung. Perlahan dan pasti. Menjatuhkan butir-butir hujan yang menghunjam bumi. Mataku menelan bisu. Tangismu.

Pada tubuh-tubuh waktu yang berlalu. Aku bertanya tentangmu.

Kau menemani sepi. Seperti sapaan embun pagi yang melelapkan kelopak melati. Dan, lenyap diterpa terik mentari yang merajai hari. Abu rasaku mengulang dulu. Bayangmu.

Pada tubuh-tubuh waktu yang membatu. Aku membisu.

Aku cemburu. Pada angin senja yang mengusik helai demi helai legam rambutmu. Leluasa pergi, tak perlu sembunyi. Tanpa jejak  yang ditinggalkan. Kehilangan.

Pada tubuh-tubuh waktu yang berdebu. Aku mencarimu.

Di antara redup senja rasaku. Pada tubuh-tubuh waktu, kutitip tunggu. Untukmu.

Curup, 12.09.2021
Zaldy Chan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun