Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Perigi Bisu

7 Agustus 2021   21:48 Diperbarui: 7 Agustus 2021   21:48 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by pixabay.com

Kepak elang tak akan mengenal kata lelah. Hanya butuh satu undakan tempat singgah. Sebagai jeda, usai mengarungi seribu satu anak-anak risau. Setelah menaungi satu-persatu resah di masa lampau.

"Aku tak lagi mengenalmu!" Rindu menatap detak waktu yang terus melaju. Dan, berlalu.

Rentang sayap elang tak lagi sekukuh dulu. Teguh mengiringi pendulum pilu yang berayun merayu. Ia menyepi di titian sunyi. Menepi menakar janji. Wujud bakti, tak lagi bukti.

"Tapi kau menjauh!" Lagi, rindu melontar tuduh. Lupa, menjauh tak akan pernah melempar sauh.

Di kejauhan. Kusaksikan seekor merpati memeluk tunggu. Meninggalkan aku yang terjerembab di perigi bisu. Merindu.

Curup, 07.08.2021
Zaldy Chan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun