Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seikat Doa

1 Agustus 2021   20:24 Diperbarui: 1 Agustus 2021   20:50 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by pixabay.com

Dan, kita tertatih menata airmata yang tak tertahan. Seperti butiran hujan yang berjatuhan tanpa tujuan. Tak tahu arah datang. Namun, tersisa satu jalan pulang. Kehilangan.

Serpihan ingatan bertukar puing kenangan. Saat kepingan keinginan menjelma barisan impian. Hingga buih-buih rindu terdampar berlabuh di titik penantian pilu. Dulu.

Kita mulai terlatih menata luka hati. Seperti sepoi angin senja yang meniti sunyi. Membiarkan jejak matahari bersembunyi. Agar esok pagi kembali.

Kemudian, hening membiarkan kata-kata memantik kebekuan asa, menghapus debu pertikaian rasa. Menjumput seikat doa.

Curup, 01.08.2021
Zaldy Chan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun