Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Terminal Kata-kata

31 Juli 2021   20:25 Diperbarui: 31 Juli 2021   20:26 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by pixabay.com

Lagi, kata-kata mengarungi udara. Menyelinap di ruang-ruang tak bernama. Kemudian terurai bersama aksara-aksara purba. Hampa.

Putik melati bersembunyi di antara kelopak mawar. Menitip bisikan malu dari himpunan rasa yang tawar. Membiarkan jejak waktu tergelincir ke masa lalu. Pilu.

Kepak sayap kunang-kunang tak lagi bercahaya. Enggan menyala di peraduan senja. Menyamarkan butiran airmata tak tertahan. Berjatuhan.

Aku terikat benalu lupa. Menyaksikan jera tersesat di terminal kata-kata. Membungkam cara di titik persinggahan. Bukan pemberhentian.

Dan, kata-kata merenangi samudera. Merenungi rasa dan asa tak berjelaga. Sebuah pinta.

Curup, 31.07.2021
Zaldy Chan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun