Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Setelah Hari Ketiga

25 Juni 2021   15:40 Diperbarui: 25 Juni 2021   15:55 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi lelaki dan bangku (sumber gambar: pixabay.com)

Aku tak akan melupakan kalimatmu malam itu. Kau ujarkan di antara derai air mata. Usai kisah kehilangan demi kehilangan memenuhi jalan hidupmu. Aku memilih diam dalam putus asa, karena menitipkan kehilanganku menjadi milikmu.

Seharusnya, akan semakin paripurna ketika memiliki sepasang buah cinta. Seorang anak lelaki sebagai si Sulung, sedang kuliah matematika di Waseda University di Jepang.

Si bungsu, anak gadis yang manis. Baru menginjak kelas sebelas. Dan selalu juara kelas. Anak remaja yang lembut serta tak banyak bicara. Seperti anak tetangga.

"Mereka pasti bahagia, Mas!"

Aku lupa mengingat, berapa kali kau ujarkan kalimat itu. Memiliki anak adalah impianmu. Termasuk beragam usaha, doa, hingga air mata yang menopang impian itu.

"Kita pun bahagia melihat mereka, kan?"

Aku tak perlu menunggu jawabmu. Tugasku hanya satu. Memelukmu. Kemudian, membiarkan dada atau bahuku menampung air matamu.

"Mas mau nulis?"

Pertanyaanmu membenamkan kenanganku. Cerita tentangku, tentangmu, dan inginmu.

Segelas kopi sudah tersaji di atas meja di hadap dudukku. Kau masih berdiri di sampingku. Menunggu.

"Belum dapat ide!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun