Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Pesan Ibu

15 Juni 2021   17:57 Diperbarui: 16 Juni 2021   09:36 844
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi genggaman tangan (sumber gambar: pixabay.com)

Partanyaan itu pasti untukku. Namun, wajah lelaki itu tak menghadapku. Matanya menatap ke arah jalan yang sepi. Aku memilih diam dan mereguk isi gelas berkopi milikku, saat matanya beralih menatapku.

"Kau tuli? Atau bisu?"

Ibuku benar. Suara lelaki itu tidak keras, tapi seperti sengatan kawanan lebah madu yang terusir paksa dari dahan pohon randu. Lagi, ibuku benar. Tatapan lelaki itu bukan seperti mata seekor elang yang mengintai, tapi mata yang tak mengenal rasa takut.

"Aku tak suka jadi yang kedua. Ini sudah hari ketiga! Besok pagi, jika aku belum datang, pulanglah!"

Ah! Begitu lekat ibu mengenal lelaki yang saat ini duduk di sebelahku. Ibuku tahu cara paling ampuh melumpuhkan lelaki itu. Membisu.

Tapi ibu tak pernah memberitahu nama sebenarnya lelaki itu. Hingga genggaman tangan malaikat maut menjemput ibu. Satu minggu lalu.

***

"Kau..."

Lelaki itu menutup mulutnya. Berjalan cepat menuju ke arahku. Melupakan kebiasaannya. Datang, memesan segelas kopi dengan isyarat jari, kemudian bersuara pelan dan tegas, "tanpa gula!"

Sesaat raut wajah lelaki itu berubah. Namun, tak menahan langkah. Aku segeraq bereaksi dengan berdiri. Bersiap menyongsong situasi tanpa kendali terjadi. Tapi sia-sia.

"Dasar bodoh!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun