Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mengajak Anak "Mencemburui" Masa Lalu

3 Juni 2021   13:18 Diperbarui: 5 Juni 2021   13:55 563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak-anak bermain di sungai (sumber gambar: pixabay.com)

"Akibat Hujan Semalaman, Terdapat 3 Titik Kubangan di Istana Negara"

Hanya gegara si penulis tak bisa membedakan antara "kubangan" dan "genangan". Mengerikan!

Ilustrasi anak dan orangtua. Berbagi kisah masa lalu bisa menjadi salah satu upaya bonding anak dan orangtua (sumber gambar: pixabay.com)
Ilustrasi anak dan orangtua. Berbagi kisah masa lalu bisa menjadi salah satu upaya bonding anak dan orangtua (sumber gambar: pixabay.com)
Terus?

Menurutku, tak ada salahnya mengajak anak untuk "mencemburui" masa lalu. Agar tak dimaknai secara keliru.

Tentu saja dengan berbagai batasan dan jenjang usia. Dengan tujuan berbagi pengalaman atau pengetahuan. Termasuk "kegagalan dan kebodohan" yang pernah dilakukan.

Poinnya, anak jadi tahu hal yang dilalui orangtuanya, serta berlatih mengambil hikmah dan pelajaran dari kisah-kisah dulu. Hematku, tak perlu khawatir dianggap bukan orangtua sempurna di mata ananda.

Toh, bulan purnama yang biasa tampak sempurna, tak akan bermakna jika dipandang dengan rasa hampa. Iya, kan?

Siapa tahu, dengan mengulang nostalgia, malah semakin merekatkan ikatan rasa (bonding) antara anak dan orangtua.

Atau seperti yang kualami, saat menemani anakku latihan renang kemarin.

"Ayah! Gerakan kakinya salah!"
"Hah?"
"Itu gaya dada. Kalau gaya bebas, kakinya lurus!"
"Ini gaya kampung, Nak!"

Curup, 03.06.2021
Zaldy Chan
[Ditulis untuk Kompasiana]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun