Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Dear Pejuang Skripsi, Mungkin 3 Alasan Ini Menjadi Sebab Judul Skripsi Amburadul

27 Mei 2021   16:30 Diperbarui: 28 Mei 2021   04:04 2202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa mengerjakan skripsi (sumber gambar: pexels)

Masalahnya, agihan mata kuliah metode penelitian, penuh dengan istilah-istilah yang menggunakan "bahasa langit" yang membuat mahasiswa terserang alergi akut.

Padahal mata kuliah metode penelitian, adalah "alat perang" utama menaklukkan skripsi, selain kegigihan mencari referensi serta kepasrahan.

Misalnya? Kukira, akan banyak yang gagap menjelaskan tentang pengertian serta perbedaan Hipotesa, Analisa, Sintesa atau Antitesa. Apatah lagi mengaplikasikannya dalam penelitian dan penulisan.

Semakin gawat, jika pengampu mata kuliah metode penelitian ini, masih bersetia menggunakan pakem semasa mereka kuliah dulu. Enggan memperbaharui perkembangan kajian keilmuan metode penelitian terbaru.

Beberapa curhat yang kudapati. Mata kuliah penelitian lebih fokus membahas tentang sistematika penulisan, cara membuat daftar pustaka, cara membuat kutipan langsung dan tak langsung dan seterusnya.

Lah? Itu mata kuliah metode penelitian atau metode penulisan?

Jejangan, mata kuliah Bahasa Indonesia yang menjadi mata kuliah wajib nasional di semua perguruan tinggi, materi yang diberikan masih tentang struktur kalimat, macam-macam paragraf, dan aneka majas?

Ilustrasi lelaki dan peta konsep (sumber gambar: pixabay.com)
Ilustrasi lelaki dan peta konsep (sumber gambar: pixabay.com)
Kedua, Tak Berlatih Menangkap Masalah
Aku terkadang kagum dengan sepak terjang teman-teman mahasiswa saat menangkap isu-isu sosial yang kemudian menjadi kerangka dalam aksi, sekaligus menjadi heran. 

Naluri menangkap fenomena yang kemudian dijadikan masalah itu, tak berbekas bahkan nyaris tak bersisa, jika dihadapkan dengan kata sakti "skripsi".

"Cari masalah dulu!"
"Hah?"
"Itu rute paling gampang! Dahulukan mencari masalah. Kemudian diolah menjadi judul!"

Begitulah! Tak jarang kutemukan wajah heran, terkejut, bahkan tertawa jika kusarankan seperti percakapan di atas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun