Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Di Ruang Bisu

8 Mei 2021   03:22 Diperbarui: 8 Mei 2021   04:44 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi cermin (sumber gambar: pixabay.com)

"Punya, Pak! Tapi, sekarang mau lebaran. Masyarakat lebih memilih..."

"Iya. Aku mengerti. Lakukan yang biasa kau lakukan!"

"Siap, Pak!"

"Tetaplah bergerak senyap! Korona bisa dijadikan alasan, kan?"

Lelaki berseragam itu anggukkan kepala. Kemudian berdiri, sekilas tundukkan kepala, dan berlalu menuju pintu.

Kau memutar tubuhmu membelakangiku. Jika seperti itu, kau sedang sibuk dengan pikiranmu. Dan tak ada yang mau mengganggumu. Apalagi aku.

***

Sejak maghrib tadi, Sayup terdengar gema takbir dari televisi. Hampir tiga jam, kau membisu. Matamu tak sedikitpun lepas dari layar televisi.

Sesekali kau tersenyum, saat melihat tayangan wajah orang-orang yang riang. Kau tertawa melihat tayangan orang-orang yang berkerumun untuk berbelanja.

Kau terdiam, saat membaca angka-angka yang tertera di layar televisi. Tentang korban pandemi. Hingga terdengar ketukan pelan di pintu.

"Masuklah!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun