Aku nyaris lupa. Kapan terakhir kau ujarkan kata bodoh. Namun, dari wajahmu aku tahu, kau berusaha lebih keras menekan amarahmu. Deru nafasmu memburu.
Lelaki berkaca mata itu, duduk tertunduk di hadapanmu. Menunggu.
"Dengar! Dua hari sebelum hari H, dana tersebut harus dibagikan! Caranya? Itu urusanmu!"
"Iya, Pak!"
"Sudah! Keluar sana!"
Aku pun hampir lupa. Kapan terakhir kau mengusir seseorang dari ruang bisu. Sesaat matamu menatap layar televisi. Bergantian, terlihat tayangan orang-orang yang berdiri antri. Berdesakan dan memanjang.
"Sial!"
Kau menatapku tajam. Aku memilih diam.
***
Hampir satu jam, lelaki berambut pendek itu duduk diam di hadapanmu. Kali ini, mengenakan pakaian seragam. Sikap tubuhnya tetap waspada. Matanya menatapmu.Â
"Kau tak punya akses ke..."