Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kenapa Ada Kalimat "Seperti Duri dalam Daging"?

2 April 2021   21:57 Diperbarui: 2 April 2021   22:33 1583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Duri (sumber gambar: pixabay.com)

Ada juga yang memilih bertahan dengan kehausan. Menganggap itu bagian dari "puzzle" cobaan kehidupan. Atau bisa jadi, menunggu uluran tangan dan belas kasihan. Kemudian terjebak dalam pilihan kutub tanya, "Itu tindakan kepahlawanan atau kebodohan?"

Bisa saja, ada poin keempat, kelima dan seterusnya. Ketika dihadap-hadapkan antara suka-tidak suka, diterima-ditolak, kebersamaan-paksaan atau perbedaan adalah kesalahan. Iya, tah?

Ilustrasi Pohon Cinta sumber kompromi (sumber gambar: pixabay.com)
Ilustrasi Pohon Cinta sumber kompromi (sumber gambar: pixabay.com)
Terus?

Terkadang, kesadaran pada kemampuan berbanding terbalik dengan keinginan. Hingga, kompromi menjadi kata kunci untuk kehadiran sebuah toleransi. Bukan malah menjelma menjadi duri, yang kemudian secara perlahan dan pasti menyakiti.

Caranya? Aku belum tahu!

Bilang orang-orang yang lebih tua, kompromi akan terbukti, ketika kebijakan melahirkan kebajikan. Dan, keputusan hadir bukan dari keputusasaan. Aduhaaay...

Curup, 02.04.2021

Zaldy Chan

[Ditulis untuk Kompasiana]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun