Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kenapa Ada Kalimat "Seperti Duri dalam Daging"?

2 April 2021   21:57 Diperbarui: 2 April 2021   22:33 1583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Duri (sumber gambar: pixabay.com)

Sesungguhnya, cangkang kura-kura yang kuat dan keras. Bisa dijadikan fungsi pertahanan. Tak hanya sekadar alat perlindungan diri, namun juga sebagai benteng pertahanan terhadap serangan para pemangsa.

Tetapi, jika kita membahas tentang duri. Maka Binatang seperti landak menjadi contoh yang tak terbantahkan. Duri landak, berfungsi sebagai pertahanan sekaligus senjata mematikan!

Ketiga. Penguatan.

Bayangkan jika ikan tanpa tulang? Begitulah fungsi tulang-tulang halus pada ikan khususnya berukuran kecil. Bagi mereka untuk penguatan diri.

Namun fungsi duri ikan sebagai penguat tubuh itu, bagi kita malah menjadi sumber masalah. Duri pada ikan itu, acapkali menyakiti gusi, tenggorokan atau jemari.

Kukira, secara pikiran gampang, sangat mudah menghindari duri. Jangan pernah bersikap serampangan alias aktif pakai bingits! Jadi, kenapa memilih menyalahkan duri yang pasif?

Padahal duri memiliki filosofi sederhana. Kalau bahasa kampungku, "JANGAN DIGANGGU, TAK AKAN MENGGANGGU!"

Artinya, tak akan tertusuk duri mawar, jika menjauh atau hati-hati memetiknya. Tak akan diserang landak, jika tak mengganggunya. Dan akan aman dari duri ikan jika tak memakan atau menyentuhnya.

Bayangkan, jika hal itu terjadi dalam interaksi. Kehidupan akan harmoni, kan?

"Tapi tak sesederhana itu, Bang!"

"Kenapa?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun