Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Menakar "Jebakan" Rasa Tanggung Jawab

22 Maret 2021   07:15 Diperbarui: 22 Maret 2021   12:48 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Papan Catur (sumber gambar: pixabay.com)

Penikmat Youtube, kukira pasti mengenal podcast Deddy Corbuzier. Selain memiliki belasan juta pengikut, podcast tersebut juga membahas segala macam isu-isu kekinian plus memiliki kemampuan menghadirkan narasumber yang tergolong A1. Silakan lihat deretan tokoh yang hadir di chanel itu.

Ada ujar-ujar, kalau mau klarifikasi masalah di Indonesia, silakan tonton Podcast Deddy Corbuzier yang kadung "dianggap" sebagai sarana untuk klarifikasi. Mungkin bagi Deddy, ini adalah bentuk dari rasa tanggung jawab. Sehingga mengundang pemilik akun Dewa Kipas yang didampingi sang anak untuk melakukan klarifikasi.

Kelima. Rasa Tanggung Jawab Irene Kharisma Sukandar.

Sebagai praktisi sekaligus Grand Master Wanita pertama milik Indonesia. Pemilik akun Chess "Ikhasu" ini, tentu saja merasa bertanggung jawab menjaga marwah dunia catur Indonesia yang digelutinya sejak masih anak-anak.

Irene kemudian menulis dan menerbitkan surat terbuka yang ditujukan untuk Kemenpora, KOI, Percasi dan juga untuk Deddy Corbuzier. Sekali lagi, Podcast Deddy memberikan ruang untuk Irene memberikan uneg-uneg, di kesempatan yang sama juga menghadirkan Gotham Chess. Luar biasa, kan?

Ilustrasi menjadikan dunia lebih baik (sumber gambar: pixabay.com)
Ilustrasi menjadikan dunia lebih baik (sumber gambar: pixabay.com)
Menyelesaikan atau Memecahkan Masalah?

Namun, khas Indonesia. Terkadang berniat untuk menyelesaikan masalah, malah terjebak dalam kondisi memecahkan masalah. Sehingga masalahnya menjadi bertambah. Hasil dari klarifikasi di Podcast Deddy Corbuzier itu, tak hanya berisi penjelasan pihak yang terlibat. Namun juga tantangan dwi tarung!

Lucunya, dwi tarung itu bukan antara Dewa Kipas dan Gotham Chess yang disinyalir sebagai pemicu kasus viral, juga sebagai langkah paling logis untuk membuktikan sekaligus pembelaan diri jika benar-benar tidak melakukan kecurangan. Tetapi antara Dewa Kipas vis a vis dengan WGM Irene Kharisma Sukandar!

Pemilik akun Gotham Chess dengan halus menolak dwi tarung. Alasan prinsipnya, selain akun Dewa Kipas sudah ditutup, pertarungan itu juga tak akan menghasilkan apapun. Dan menjelaskan bahwa penutupan akun itu, bukan sebab dari dirinya.

Sebaliknya, bagi Pemilik Akun Dewa Kipas, dwi tarung menjadi ajang membela kehormatan diri. Kemenangan pada dwi tarung sebagai pembuktian, walau tak ada jaminan akun Dewa Kipas bisa kembali dibuka. Kekalahan pun akan menjadi sebuah kewajaran, karena berhadapan dengan pecatur profesional Indonesia.

Bagi Irene Kharisma Sukandar, Dwi tarung itu menjadi bak simalakama. Jika menang akan dimaklumi, karena sosoknya sebagai atlet nasional Indonesia. Jika kalah, akan tersudutkan, karena terlibat sebagai "orang ketiga". Akhirnya, beban lebih besar ada di pundak Irene. Tak ada pilihan selain kemenangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun