Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Edukasi dan Simulasi Bencana, Melatih Reaksi Menjadi Aksi

19 Januari 2021   12:34 Diperbarui: 20 Januari 2021   07:38 1534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
simulasi bencana Gempa Anak sekolah di Jepang (sumber gambar: https://travel.tribunnews.com/)

"Istighfar!"

"Lari!"

"Azan!"

"Teriak, Hidup Anak Adam!"

"Sembunyi di bawah meja!"

***

itu adalah beberapa jawaban yang kudengar dalam berbagai pelatihan kebencanaan. Ketika kuajukan satu pertanyaan di awal pertemuan, "jika terjadi gempa, apa yang biasa anda lakukan?"

Kalau bicara respons saat menghadapi getaran akibat gempa. Bisa saja, lebih banyak lagi jawaban yang diajukan, tah? Hal itu, tak hanya tentang besaran kekuatan gempa, tetapi pada situasi, kondisi juga faktor psikologis ketika gempa terjadi.

Setidaknya, ada 3 tahapan setiap orang ketika menghadapi situasi Gempa.

Tahap Pertama.

Naluri awal adalah menggerakkan tubuh dengan bereaksi. bergeser, atau berpindah tempat. Hal itu sebagai gerak refleksi serta adaptasi tubuh dari situasi yang terjadi. Tujuannya, menyelamatkan diri atau menemukan kembali rasa aman. Durasi waktunya, hanya sesaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun