Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Abu Perjalanan

28 Desember 2020   19:12 Diperbarui: 29 Desember 2020   01:02 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sepatu pengembara (sumber gambar: pixabay.com)

Seorang pengembara menyelinap dari pundak kesunyian. Tergesa meletakkan setumpuk bacaan di dekat tungku perapian. Teman perjalanan yang begitu erat melekat. Harapan-harapan panjang tanpa alamat.

Tangan pengembara meraih dua lembar kusam, bibirnya terbata mengeja masa silam. Tertatih berbisik nama demi nama, dan terhenti pada satu makna yang memantik air mata.

Karenamu, sendiri kutinggalkan. Hingga kelahiran demi kelahiran menjauhkan. Kau dan aku tak pernah benar-benar menikmati sepi. Namun, kau pergi! Cinta adalah pengorbanan sepi.

Tanpa suara, tungku perapian melumat jejak cinta pengembara.

Kali ini, tangannya meraih semua lembaran yang tersisa. Sepenuh rasa, menepuk pelan keinginan yang membeku kedinginan. Sepenuh jiwa, mengusir debu-debu masa lalu yang mengusik laju waktu.

Untukmu, kurasakan rindu menunggu. Dan, sayatan sembilu tak mampu meluruhkan pilu. Kau adalah teman perjalanan. Tapi, kau beban kehidupan. Keinginan bukan lagi pengorbanan!

Tungku perapian menggeliat dalam hening. Abu pembakaran bergeming. Alam bersekutu memeluk waktu. Menunggu.

Langit senja membasuh harapan. Berharap tungku perapian tak pernah bosan. Perjalanan adalah pengulangan. Pengembara pasti kembali.

Bertelanjang dada, seorang pengembara melanjutkan perjalanan. Baju disandang penuh abu pembakaran. Meninggalkan tungku perapian. Tanpa pesan. Tanpa alasan.

Curup, 28.12.2020
zaldychan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun